JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan akan menyelenggarakan kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Tahun 2023 dengan tema “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan” yang puncak perayaannya akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 20 hingga 29 Oktober 2023.
Pada tahun ini, PKN diselenggarakan sebagai sebuah proses dari kerja pelumbungan konsolidasi praktik baik kebudayaan yang rangkaiannya berlangsung dari bulan Juli hingga nantinya akan dipanen pada bulan Oktober, dengan 8 (delapan) kuratorial kegiatan dari masing-masing Dewan Kurator PKN Tahun 2023, salah satunya adalah Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya.
Tentunya, Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya PKN Tahun 2023 ini menyelenggarakan rangkaian kegiatan Lokakarya Budaya, Penjenamaan Kota dan Cipta Ruang di beberapa daerah, yang berkolaborasi dengan dukungan dari Indonesia Creative Cities Network (ICCN).
“Ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pemahaman dan mengajak seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menjadikan kebudayaan sebagai fondasi ekonomi budaya yang memunculkan gagasan baru, serta menjadi dasar dalam merumuskan penjenamaan kota (city branding) dan cipta ruang (placemaking) yang melahirkan pengembangan ekosistem ekonomi budaya yang menggerakkan dan berdampak pada lahirnya jenama- jenama yang semakin berdaya, meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menciptakan identitas dan wajah baru bagi sebuah daerah,” kata Fiki Satari, selalu Ketua Umum ICCN di Jakarta, Kamis 13 Juli 2023.
Sementara itu, Koordinator Daerah ICCN Kalteng, Wawan Setiawan S. Marang mengatakan kegiatan Penjenamaan Kota dan Cipta Ruang kuratorial Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya PKN Tahun 2023 dilaksanakan di Pos Bloc Jakarta, jalan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Lima elemen masyarakat yang mengikuti ini terdiri dari kalangan, komunitas, akademisi, media dan pemerintah sendiri yakni Bappeda. Dijelaskan, PKN merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai wujud implementasi dari agenda strategi pemajuan kebudayaan yang telah disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018.
“Kegiatan ini penting dan harus kita ikuti, karena PKN merupakan wadah dan tempat promosi daerah terkait kebudayaan kita. Kalimantan Tengah sendiri banyak memiliki adat dan budaya, kekayaan alam. Nah dari sini kita bisa menuangkan segala bentuk aspirasi untuk dikembangkan lagi di daerah kita khususnya Bumi Tambun Bungai,” ungkap Wawan.
Kemudian, giat ini juga akan berdampak positif bagi ekonomi pariwisata, menghidupkan kembali geliat UMKM, sehingga kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. “Jadi kita mewakili dari lima elemen ini akan menyampaikan kepada pemerintah daerah, apa yang bisa,” pungkasnya.
(raf/matakalteng.com)
Discussion about this post