PALANGKA RAYA – Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko, mewakili Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur, Rabu 3 Mei 2023.
Rakor pengendalian inflasi daerah dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, didampingi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, serta dihadiri oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintahan Daerah, TNI/Polri, serta stakeholder terkait.
Saat menyampaikan arahan, Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan inflasi Indonesia berada pada posisi baik. “Kita melihat bahwa dari kacamata internasional, Indonesia sangat baik dengan pertumbuhan ekonomi 5,3% dan dari sisi inflasi juga terkendali di angka 4,33%,” katanya.
Mendagri menyampaikan apresiasi kepada provinsi-provinsi yang berhasil mengendalikan inflasi di daerah. “Saya sampaikan apresiasi yang tinggi atas nama Pemerintah Pusat kepada daerah-daerah yang mampu mengendalikan inflasinya,” ungkap Mendagri. Sebagaimana data yang dipaparkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berdasarkan rilis BPS pada 2 Mei 2023, inflasi Provinsi Kalteng sebesar 4,85%.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Margo Yuwono menyampaikan inflasi Ramadan dan Lebaran tahun 2023 lebih rendah dibanding inflasi Ramadan dan Lebaran tahun 2022 lalu. “Hal ini menunjukkan kesiapan Pemerintah dalam mengantisipasi periode Ramadan dan Lebaran tahun 2023,” katanya.
Lebih lanjut Margo menambahkan inflasi pangan dapat ditekan yang ditopang aktivitas panen raya dan komoditas Holtikultura bulan Maret-April. “Sebagian besar kabupaten/kota non-Indeks Harga Konsumen (non-IHK) pada April 2023, khususnya di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Penyumbang utama kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di sebagian kabupaten/kota adalah beras, telur ayam ras, daging ayam ras, dan minyak goreng, sementara penyumbang utama penurunan IPH adalah cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah,” tutupnya.
Dibincangi usai Rakor, Yuas Elko mengungkapkan inflasi Provinsi Kalteng yang berada di urutan 11 ini adalah berkat sinergisitas antara Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) provinsi dan kabupaten/kota serta Satgas Pangan yang sudah melakukan upaya maksimal. “Kita berada di tengah-tengah, tidak masuk dalam 10 provinsi tertinggi maupun 10 provinsi terendah, itu artinya kita masih aman,” kata Yuas.
(vi/matakalteng.com)
Dapatkan konten "Inflasi Kalteng Capai 4,85 Persen " dengan mengirim permintaan melalui email konten@matakalteng.co.id
Discussion about this post