SAMPIT – Sejumlah desa yang ada di beberapa kecamatan menjadi pantauan Dinas Ketahan Pangan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) lantaran masuk dalam kategori rawan pangan. Hal ini diutarakan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kotim Mohammad Yusuf di momen Peringatan Dini Keamanan Pangan, Selasa 8 Juni 2022.
“Peringatan Dini Keamanan Pangan bersifat situasional, bisanya mengikuti kondisi alam dan keadaan suatu daerah setempat. Tapi ada beberapa kecamatan yang terus dipantau karena kondisi daerahnya termasuk daerah rawan pangan,” katanya.
Ada sebanyak 11 desa dari 5 kecamatan yang dipantau dari beberapa kategori. Diantaranya yakni Desa Bantian, Bamadu, Terantang, Terantang Hilir, Ganepo, Hanjalipan, Camba, Tumbang Sapia, Tumbang Turung, Tewei Hara dan Tumbang Hejan. “Ini termasuk prioritas yang selalu dipantau. Dengan begitu, kami setiap saat bisa intervensi terhadap keamanan pangan di daerah tersebut,” sebutnya.
Hampir rata-rata daerah rawan pangan berada jauh dari Ibukota Kabupaten, daerah perbatasan dan terluar, maupun daerah hasil pemekaran, menyebabkan minimnya infrastruktur untuk mendistribusikan pangan yang mengakibatkan harga menjadi tinggi. Selain itu, ada juga karena bencana alam, musim kering serta gagal produksi pertanian dan perkebunan maupun bahan pangan lainnya.
“Baru-baru ini yang juga menjadi perhatian kami yaitu Kecamatan Mentaya Hilir Utara. Gelombang pasang mempengaruhi perikanan, banyak ikan nelayan yang mati. Itu menjadi atensi kami. Tumbuhan, hewan ternak, perikanan maupun bahan olahan yang menjadi konsumsi manusia itu merupakan bahan pangan. Tapi saya tegaskan, untuk ketersediaan bahan pokok pangan hingga Hari Raya Idul Adha Aman,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=79401 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post