TAMIANG LAYANG – Diduga frustasi karena punya hutang, T pria (42) warga Kecamatan Awang Kabupaten Barito Timur (Bartim) nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun rumput.
Kapolres Bartim AKBP Hafidz Susilo Herlambang SIK melalui Kapolsek Awang Ipda Deddy Soesilo menerangkan, berdasarkan keterangan dari ayah korban, korban diketahui sudah lama terlilit hutang piutang hingga mengalami frustasi, ditambah saat ini korban sudah tidak bekerja atau menganggur sehingga mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri meminum racun.
“Kemungkinan gara-gara hal demikian, pihak keluarga menyimpulkan penyebab korban menjadi putus asa dan berpikiran pendek dan pihak keluarga menerima dengan Ikhlas atas kejadian tersebut,” jelasnya, Jumat 6 Maret 2020.
Peristiw itu diketahui pada Rabu 4 Maret 2020 sekitar pukul 18.30 WIB, di UPT Puskesmas Desa Hayaping Kacamata Awang.
Dilanjutkan Kapolsek, dari keterangan anak kandung korban, Tari bahwa pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB korban memberitahukan kepada istrinya bahwa hendak pergi ke kebun mereka di Desa Janah Mansiwui yang berjarak sekitar 4 Km dari rumah korban.
Pada pukul 09.30 WIB, korban menghubungi anak kandungnya via Handpone yang saat itu sedang berada di Palangka Raya dan menyampaikan bahwa korban hendak bunuh diri dengan meminum racun rumput, namun saat itu komunikasi langsung terputus.
Mendengar hal tersebut anak korban langsung memutuskan untuk pulang ke desanya saat itu juga. Saat dihubungi kembali ayahnya tidak bisa tersambung, disamping itu di desa itu tidak ada signal.
Setelah tiba di desa sekitar pukul 15.30 WIB anak kandung korban Tari memanggil saudaranya yang lain untuk bersama-sama menyusul korban ke kebun guna mengecek keberadaan korban. Setibanya disana anak korban bersama saudara – saudara yang lain berhasil menemukan korban di dalam pondok ladang mereka.
Mereka sempat berkomunikasi dengan korban namun kondisinya saat itu diduga sudah meminum racun. Korban mengatakan botol racun sudah dibuang, dan beberapa saat setelah itu kondisi korban sudah semakin lemah, melihat hal itu korban langsung dibawa pulang ke desa menggunakan sepeda motor.
Setelah tiba di desa korban selanjutnya dibawa ke Puskesmas Hayaping dengan menggunakan Mobil Pickup warga setempat, namun sewaktu di perjalanan kondisi korban sudah semakin lemah dan diperkirakan korban telah meninggal dunia di perjalanan menuju Puskesmas Hayaping.
“Setelah dicek secara medis di Puskesmas dan dinyatakan telah meninggal dunia korban langsung dibawa pulang ke rumahnya,” pungkasnya.
(iwn/matakalteng.com)
Discussion about this post