KUALA PEMBUANG – Pada tahun 2019 lalu, Kabupaten Seruyan masuk ke dalam peringkat dua teratas terkait bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi se-Kalimantan Tengah dimasa itu.
“Dan saya menilai jika dari hal tersebut bisa tergambar dengan jelas kerawanan dari Kabupaten Seruyan akan karhutla dan perlu menjadi perhatian serius dari semua pihak,” kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan Zuli Eko Prasetyo, Minggu 14 Februari 2021.
Menurutnya, berkaca dari pengalaman tahun 2019 silam, tentu segala upaya pencegahan dan atisipasi harus terus ditingkatkan agar hal tersebut tidak terulang kembali.
Dalam upaya pencegahan dan antisipasi tersebut tentunya harus melibatkan peran dari semua pihak dan salah satunya adalah peran dari Perusahaan Besar Swasta (PBS) baik itu perkebunan kelapa sawit maupun Hak Pengusahaan Hutan (HPH).
Hal ini dikarenakan PBS yang beroperasi di Bumi Gawi Hatantiring terbilang sangat banyak khususnya yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, sehingga jika pihak PBS bisa sama-sama menjaga dan berperan aktif dalam upaya tersebut tentu dinilai bisa lebih efektif.
“Minimal PBS harus bisa menjaga lingkungan yang ada di wilayahnya agar jangan sampai terjadi karhutla dan jikapun terjadi harus secepat mungkin ditangani,” jelasnya.
(ald/matakalteng.com)
Discussion about this post