BUNTOK – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Selatan (Barsel) berharap dan berpesan kepada masyarakat di daerah itu, untuk tidak bergantung dari satu jenis mata usaha. Potensi sumber daya alam yang memadai, hendaknya membuka kerangka berpikir bersama untuk dimanfaatkan sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidup.
Ideham anggota Komisi II DPRD Barito Selatan (Barsel) kepada Matakalteng Minggu 14 Februari 2021 mengatakan, memang kebanyakan masyarakat menggantungkan kehidupan dari sektor kepegawaian, pertanian karet serta pekerja pertambangan perkebunan.
Menurut Ideham, sebenarnya sektor yang digeluti tersebut tentu memiliki waktu luang. “Waktu dimaksud hendaknya diisi dengan kegiatan atau usaha lain yang memberikan nilai tambah bagi perekonomiannya,”katanya.
Legislator dari PAN Barsel itu mencontohkan, masyarakat yang mata pencaharianya sebagai petani karet, sebenarnya dapat menjalankan usaha sampingan seperti peternakan, kolam perikanan atau berdagang. “Berjalannya usaha tersebut menjadikan pemasukan lebih besar dan menyejahterakan,” ungkapnya.
Mendukung upaya tersebut, lanjut dia, pemerintah harus menggiatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Melalui teknis terkait, kata dia, ragam program seperti bantuan permodalan bibit dan benih hingga penyuluhan lapangan harus terus digalakkan guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia lokal.
Disarankan, lanjut wakil rakyat dapil I Barsel itu, agar pemerintah juga membangun infrastruktur seperti jalan dan fasilitas umum lainnya sebagai penunjang mobilisasi masyarakat guna memperlancar dan memberikan kemudahan pemasaran produksi.
“Pemberdayaan yang dimaksudkan dapat diistilahkan berbentuk pemberian pancing. Dengan disediakannya sarana dasar guna merangsang semangat berusaha masyarakat,” tandasnya.
Disamping merangsang lahirnya peluang usaha sampingan masyarakat, lanjut Ideham, pemerintah juga wajib mengembangkan perkebunan rakyat. “Dengan adanya bantuan pemerintah itu, masyarakat diarahkan membangun komoditi alam sesuai potensi wilayahnya masing-masing,” ujarnya mengakhiri.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post