SAMPIT – Beredar video perkelahian pelajar yang diduga terjadi di SMA PGRI 2 Sampit. Dari video yang beredar perkelahian itu terjadi dilingkungan sekolah.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) meminta agar pihak sekolah memberikan hukuman mendidikan kepada para pelaku perkelahian tersebut.
“Beberapa kali kita pernah mendengar perkelahian sesama pelajar, apalagi berlangsung masih dilingkungan sekolah, tentu hal semacam ini membuat kita lebih miris lagi karena di upload rekannya sendiri dan disebarkan di media-media sosial,” kata Anggota Komisi III DPRD Kotim yang membidangi pendidikan, SP Lumban Gaol, Sabtu 20 Mei 2023.
Sebagai anggota DPRD meminta agar Kepala sekolah bisa memberi hukuman yang bersifat mendidik untuk para pelaku, yakni bisa berupa skors atau hukuman membersihkan sampah dilingkungan sekolah hingga memanggil orang tua siswa.
“Sehingga kedepan dianggap bisa menjadi efek jera bagi yang lainnya. Dan bila sudah ada kejadian serupa agar segera di lerai atau dipisah biar tidak terkesan menjadi tontonan. Apalagi durasi perkelahian dalam video itu cukup lama dan terjadi di depan ruang kelas,” ucapnya.
Gaol menambahkan, lingkungan pendidikan adalah lingkungan terhormat sehingga jangan sampai hal semacam ini terjadi kembali terutamanya sampai menjadi viral di media sosial, sehingga membuat citra pendidikan di daerah ini bisa rusak khususnya untuk sekolah yang bersangkutan.
“Kita harapkan jika ada kejadian semacam ini agar segera dilerai dan langsung dipanggil orang tuanya pada hari itu juga, sehingga orang tua juga dapat ikut mengawasi serta membimbing anak anaknya agar berprilaku baik dan sopan,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Dapatkan konten "Viral Perkelahian Pelajar SMA di Sampit" dengan mengirim permintaan melalui email konten@matakalteng.co.id
Discussion about this post