SAMPIT – Tidak lama lagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan segera mengikuti dua agenda besar yakni pesta demokrasi, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah serta Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotim putaran periode 2021 – 2024.
Guna mengantisipasi munculnya konflik di tengah masyarakat, legislator asal Dapil I dari partai Hanura ,Khozaini S,Kom mendorong agar pengamanan dari TNI/Polri harus dimaksimalkan, bahkan dia meminta instasi terkait segera memetakan zona-zona rawan di daerah-daerah tertentu.
“Kami mendorong instansi terkait khususnya TNI dan Polri untuk memaksimalkan pengamanan, kalau ada penambahan anggaran pengamanan pemilu kepala daerah maka kita akan dukung khususnya untuk mencegah isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang bisa rentan terjadi,” ujarnya, Senin 29 Juni 2020.
Selain itu, pria yang saat ini duduk di Komisi I DPRD Kotim itu juga meminta agar masyarakat tidak membawa isu SARA dalam politik, dan berharap peran aparat keamanan bisa ditingkatkan untuk mencegah hal tersebut.
“Dalam hal ini kita ingin masyarakat lebih cerdas memilah, dan juga harus ada upaya dari aparat keamanan untuk melakukan upaya-upaya pendekatan yang persuasif dan preventif dengan mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di daerah kita ini,” lanjutnya.
Disisi lain dia meminta agar pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotim turus melakukan evaluasi terkait pelaksanaan pemilu nantinya karena pemilihan legislatif 2019 lalu dinilai banyak kekurangan yang terjadi sehingga harus ada perbaikan.
“Bukan hanya KPU dalam pesta rakyat ini, kita ingin Badan Pengawas Pemilu (Banwaslu) juga meningkatkan pengawasan supaya pelanggaran dalam pilkada nanti dapat ditekan bahkan di antisipasi,” tutupnya.
(sdr/matakalteng.com)
Discussion about this post