PALANGKA RAYA – Beberapa waktu lalu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan peninjauan langsung ke lokasi food estate terkait penurunan hasil panen para petani. Melihat kondisi ini Ketua Komisi II DPRD Kalteng, Lohing Simon mengatakan bahwa gagal panen yang dialami oleh para petani bukan sepenuhnya kesalahan pemerintah.
Menurutnya gagal panen ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya faktor cuaca. Seperti yang diketahui dalam beberapa waktu terakhir di wilayah Kalteng, intensitas curah hujan terbilang cukup tinggi sehingga mempengaruhi hasil panen.
Meskipun demikian Lohing meminta agar pemerintah dapat memberikan perhatian ekstra pada keluhan para petani di kawasan tersebut. “Dalam hal ini pemerintah pusat hingga kabupaten tidak hanya mendengarkan keluhan dan masukan saja, tapi juga segera menindaklanjutinya,” ujar Lohing, Selasa 9 Februari 2021.
Lebih lanjut Lohing mengatakan, hal ini perlu dilakukan agar para petani tidak merasa ditinggalkan oleh pemerintah. Dalam hal ini Lohing merasa pemerintah perlu kembali melakukan pendekatan kepada petani dan memberikan penjelasan terkait kendala saat ini.
Lohing juga menambahkan faktor gagal panen dipengaruhi juga oleh penerapan pola pertanian modern. Pada pertanian modern masa tanam dalam satu tahun bisa tiga sampai empat kali dalam setahun. Hanya, di Kalteng baru dilakukan dua kali masa tanam padi dalam setahun.
“Kami menyarankan agar pemerintah dapat mengkaji lebih detail terkait gagal panen dengan mencari penyebab dan hambatan sehingga solusi dapat segera diterapkan,” himbau Politisi PDI Perjuangan ini.
Ia juga meminta agar penyesuaian bibit di lahan food estate, serta ketepatan waktu dalam penyaluran bibit maupun pupuk dapat diperhatikan.
(vi/matakalteng.co.id)
Discussion about this post