SAMPIT – Pelaku penggelapan mobil rental di Sampit yang berinisial SY alias Yopi, masih aktif melakukan penyiaran video secara langsung (Live) pada platform media sosial (Medsos). Namun untuk lokasi dimana pelaku itu live belum diketahui.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, terduga penggelapan mobil rental tersebut, melakukan live di laman Facebook milik pribadinya. Berdasarkan pantauan, dalam video live si Yopi ini, diperkirakan sedang berada di salah satu kebun durian yang dimana saat itu ia sedang menggunakan baju kuning (saat live).
“Dia ini sulit dihubungi, tapi beberapa waktu lalu live di FB masih bisa,” ungkap Desember Sitompul, pemilik rental mobil yang menjadi korban penggelapan, Selasa 6 Juni 2023. Bukan hanya itu lanjut Sitompul, terduga penggelapan ini juga terkadang berada di rumahnya. Hal itu membuat korban juga merasa bahwa Yopi tidak merasa bersalah dan tidak mau bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi dengan dirinya.
“Ulun dapat informasi dia ini sering ada di rumahnya,” Desember Sitompul. Dirinya berharap agar, permasalahan ini cepat selesai dan tidak terjadi pembiaran karena dimana si Yopi masih bebas aktif di medsos sedangkan permasalahan dengan dirinya belum selesai.
“Kemarin saya sudah dipanggil pihak berwajib memberikan klarifikasi terkait dengan laporan saya terhadap Yopi ini. Mudah-mudahan tidak ada korban lagi dari dia. Saya curiga, penerima gadai berinisial W merupakan anggota sindikat yang belum tersentuh hukum,” jelasnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kotim, AKP Lajun Siado Rio Sianturi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyidikan terkait kasus ini. “Masih kita lakukan penyidikan,” tutup Kasat Reskrim. Sebelumnya, SY alias Yopi dilaporkan oleh pemilik rental mobil Desember Sitompul di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Kotim pada beberapa hari yang lalu.
Lantaran diduga SY alias Yopi melakukan penggelapan mobilnya jenis Daihatsu New Ayla bernomor polisi KH 1075 FT atau digadaikan ke salah seorang perempuan berinisial W. Mobil tersebut ia gadaikan tersebut sejak April 2023 lalu dengan uang sekitar Rp 13 juta.
(gus/matakalteng.com)
Discussion about this post