SAMPIT – Dugaan penganiayaan terhadap perempuan berusia 27 tahun berinisial VV terjadi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim) dilaporkan ke Polres Kotim.
Perempuan yang tinggal di kos-kosan ini melaporkan pacarnya RF (25) atas dugaan penganiayaan, dirinya menceritakan kejadian itu terjadi pada Selasa, 28 September 2021 lalu. “Waktu itu RF mengajak saya mencari makan, namun RF mengatakan sesuatu yang membuat saya tidak nyaman karena dia menuduh saya perempuan nakal. Sehingga saya balas perkataannya bahwa teman-teman dia juga tidak baik,” kata perempuan yang merupakan sales promotion girls (SPG) ini, Jumat 1 Oktober 2021.
Menurutnya, usai adu mulut, RF langsung marah dan membawa sepeda motor dengan kencang hingga sampai di Kompleks Kompi, korban mengambil kunci motor dari belakang. “Saya langsung turun namun saya ditampar sekali dan disuruh kembali naik motor. RF marah-marah dan saat di jalan kami masih adu mulut, hingga kepala saya dibenturkan dengan kepala RF yang menggunakan helm,” jelasnya.
Bahkan ujar korban, saat sampai di kos korban, RF semakin menjadi-jadi dan mengambil sebilah pisau serta mengayunkannya ke arah korban, beruntung korban sempat menahan pisau tersebut dengan kedua tangannya meski membuat tangannya terluka. “Pisau itu terlepas, namun RF masih marah dan memukul serta mencekik saya. Bahkan handphone saya dibanting hingga rusak. Saya akhirnya berteriak dan tetangga kos berdatangan, mendengar tetangga datang RF langsung melepaskan saya,” ujarnya.
Hingga akhirnya tetangga kos datang, RF berniat meninggalkan kos namun ditahan oleh para tetangga agar dibicarakan terlebih dahulu. Akan tetapi RF menolak dan kabur dengan cara melompat tembok belakang kos. “Hari itu juga saya langsung pulang ke rumah orang tua saya dan ini sudah kami laporkan ke Polres Kotim beserta bukti hasil visum, namun masih belum ada tindak lanjut dari kepolisian,” tutupnya.
(dia/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=59047 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post