SAMPIT – Harga lauk pauk di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai merangkak naik akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi atas kebijakan dari pemerintah pusat, guna mengatasi membengkaknya anggaran subsidi BBM.
Namun demikian, rupanya kebijakan itu tidak menguntungkan masyarakat, karena menyebabkan hampir semua kebutuhan pokok mengalami kenaikan, dan ongkos kirim sejumlah barang juga menjadi naik, sehingga harga penjualan di pasar harus dinaikkan agar tidak merugi.
“Semua naik, harga ayam yang normalnya Rp 30 sampai Rp 35 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 40 sampai Rp 43 per kilo gram. Ini karena BBM kita naik, jadi semua belanjaan di pasar juga naik karena kita tidak ingin rugi,” kata salah seorang pedagang ayam di pasar Al Kamal, Sampit, Rohani, Minggu 18 September 2022.
Tambahnya, begitu juga dengan harga ikan, contohnya ikan nila yang normalnya berkisar pada harga Rp 25 hingga Rp 30 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 40 ribu per kilo gram. Serta harga ikan patin saat ini sudah mencapai Rp 30 hingga Rp 35 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 25 ribu perkilogram.
Sementara itu, pemerintah sudah beberapa kali menggelar pasar murah guna mengatasi persoalan kenaikan harga lauk pauk dan sembako di pasaran. Akan tetapi, rupanya program ini menuai persoalan baru di kalangan masyarakat lantaran pembeli wajib memiliki kupon.
“Kemarin ada pasar murah sembako di Taman Kota, banyak orang yang tidak mampu mau beli, tapi si penjual malah mencari kartunya atau kupon, ternyata banyak yang tidak tahu harus menggunakan kartu, karena tidak ada informasinya,” ujar Yani salah seorang warga yang ikut berburu sembako murah.
Setelah ditanya lanjutnya, warga diarahkan meminta kupon kepada RT atau RW setempat, dan sudah dipastikan kupon sudah habis terbagi. Sehingga banyak warga tidak mampu terpaksa pulang dengan tangan kosong karena tidak memiliki kartu yang dimaksud.
“Kasihan orang yang tidak mampu, pagi-pagi sudah banyak yang mengantri, ternyata kuponnya malah dibagi-bagikan untuk keluarga RT dan RW sana. Ini namanya acara untuk keluarga RT RW, bukan untuk masyarakat umum,” tegasnya.
Bahkan, ketika diberitahukan akan ada pasar murah lagi yang menjual ikan serta gas LPG, banyak warga yang mempertanyakan apakah benar dijual untuk masyarakat umum, atau hanya formalitas saja.
(dia/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=91238 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post