PURUK CAHU – Dalam rangka menindaklanjuti petunjuk Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) melaksanakan kegiatan operasi pasar murah.
Operasi pasar murah tersebut dibuka Sekretaris Daerah Hermon, didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Murung Raya Ferry Hardi, Kadis Kominfo SP Bimo Santoso, Kepala BPKAD Patusiadi, Kadis Perhubungan Putu Suranta.
Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Murung Raya bertujuan sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi, menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan masyarakat serta menstabilkan harga ditengah inflasi yang terjadi saat ini.
“Bagi masyarakat yang rentan miskin, masa-masa seperti ini adalah sangat sulit. Jika orang miskin mungkin banyak mendapatkan bantuan, namun untuk yang rentan miskin, yang satu level diatas miskin, kemungkinan akan menjadi miskin dan pasar murah sebaiknya lebih menyasar juga ke masyarakat rentan miskin,” ungkapnya, Minggu, 18 September 2022.
Sementara itu Sekdis Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Elmar menyampaikan secara umum komoditi penyebab inflasi di Kabupaten Murung Raya adalah telur dan daging.
“Inflasi dapat diprediksi terjadi pada hari-hari besar, dimana terjadi kelangkaan produk tersebut. Untuk menjamin tersedianya produk dapat dilakukan dengan penyediaan “Kandang Penyangga” di beberapa lokasi. Supply bibit dan ayam petelur dan ayam pedaging di perhitungkan berlaku surut 40 hari (untuk ayam pedaging) dan 2 bulan (untuk ayam petelur) dari perkiraan terjadinya inflasi. Sehingga pada saat terjadi inflasi, ketersediaan telur dan daging terjamin tanpa harus mendatangkan dari luar daerah,” jelasnya.
Pada umumnya harga di tingkat petani relatif stabil, fluktuasi harga terjadi di tingkat pedagang. Hal ini terjadi karena adanya mata rantai antara petani, perantara hingga sampai ke pedagang. Sebagai contoh, harga daging ayam di tingkat petani stabil sebesar Rp 28 ribu per kg, namun sampai di tingkat pasar berfluktuasi antara Rp 42 ribu sampai Rp 60 ribu.
Dalam konsep ini dapat dijamin kontinuitas usaha, karena penjualan. Pengendalian konsep ini adalah untuk memperpendek mata rantai pasar, sehingga harga jual komoditi pertanian dapat diturunkan hingga mencapai 10% dari harga produk pertanian masih memperhitungkan biaya produksi dan keuntungan penjual.
Sementara menurut penuturan Ivan Sugita Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Murung Raya hari ini melakukan pendampingan penyaluran dana Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) dan Sembako Bulan September tahun 2022 kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat) Kecamatan Permata Intan.
“Penyaluran BLT BBM dan sembako hingga saat ini telah disalurkan kepada 3884 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 4348 PKM atau sekitar 89,3%. Dengan adanya BLT BBM dan program sembako, diharapkan dapat membantu ekonomi warga yang kurang mampu,“ jelasnya.
(Zon/matakalteng.com)
Discussion about this post