NANGA BULIK – Bertempat di Aula Bappeda Kabupaten Lamandau, Bupati Lamandau, Hendra Lesmana, secara resmi membuka kegiatan Rapat Kerja (Raker) Camat, Lurah, Kades dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Lamandau, Selasa 1 November 2022, malam.
Bupati Lamandau mengatakan, raker ini sangat penting untuk menyusun langkah-langkah dan program pembangunan kedepan meski ada sebagian Kades pada tahun ini selesai masa jabatannya.
“Kegiatan ini sebagai program kerja tahunan Pemerintah Kabupaten Lamandau untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan penyelenggaraan roda pemerintahan, baik dari tingkat desa, kelurahan, hingga kecamatan,” ungkap Hendra Lesmana.
Sehingga, lanjut dia, dapat tercipta hubungan kerja yang harmonis dan berkesinambungan. Rapat kerja ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah daerah dalam menyampaikan informasi arah kebijakan pemerintah desa.
“Sekaligus melakukan evaluasi tentang penyelenggaraan pemerintahan desa dan keuangan untuk mewujudkan Kabupaten Lamandau JUARA,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Hendra juga menyinggung soal terjadinya lonjakan inflasi akibat kenaikan harga barang seperti pangan dan energi karena terjadi disrupsi supply.
“Hal ini juga harus menjadi perhatian bagi kita semua dalam menyusun kebijakan dan instrumen kebijakan seperti APBD dan APBDes agar lebih hati-hati dan tetap waspada terhadap ancaman inflasi tersebut,” jelasnya.
Selain itu, lebih jauh dikatakan Bupati, kita juga harus fokus dalam upaya percepatan penurunan stunting pada balita. Sebab hal itu juga merupakan satu program prioritas pemerintah dimana target nasional pada tahun 2024 prevalensi stunting turun hingga 14 persen.
“Dalam kehidupan masyarakat, kita masih sering berfikir bahwa kondisi tubuh anak yang lebih rendah/pendek (kerdil) dari standar usianya seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya,” jelasnya.
Ditambahkan Bupati, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah dengan peran aktif pemerintah daerah bersama masyarakat dan pihak-pihak terkait.
“Ketiga hal tersebut menjadi tantangan yang harus kita hadapi bersama. Tentunya membutuhkan kerja sama dari seluruh lapisan pemerintahan, dimulai dari seluruh pemerintah desa hingga pemerintah daerah harus bahu-membahu bekerja dan mencari solusi dari setiap tantangan yang kita hadapi terlebih di tahun 2023 nanti,” pungkasnya.
(Btg/matakalteng.com)
Discussion about this post