SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menggelar rapat koordinasi evaluasi bencana banjir . Berdasarkan hasil evaluasi, Pemkab setempat menetapkan status transisi darurat bencana banjir saat ini.
“Tadi sesuai masukkan dari BMKG, BPBD dan Balai Sungai Wilayah II Kalimantan, intensitas hujan di Kotim selama satu minggu kedepan itu rendah. Jadi kesepakatan kita sementara statusnya transisi darurat bencana banjir,” kata Asisten II Setda Kotim Alang Arianto saat mewakili Bupati Kotim dalam rapat tersebut, Jumat, 22 Maret 2024.
Banjir di Kabupaten Kotim umumnya disebabkan oleh intensitas curah hujan tinggi yang disertai dengan durasi hujan yang cukup lama. Kondisi tersebut mengakibatkan badan sungai tidak mampu menampung aliran air permukaan yang berdampak pada air meluap ke perumahan warga.
Namun, beberapa pekan terakhir intensitas curah hujan di wilayah tersebut tidak seperti satu bulan lalu yang tinggi. Sehingga banjir yang merendam beberapa desa berangsur surut.
“Hampir seluruhnya desa yang banjir lalu sudah surut tapi masih ada desa yaitu Hanjalipan Kecamatan Kota Besi dan Desa Sungai Utara Mandiri Kecamatan Cempaga Hulu airnya belum sepenuhnya kering,” ucapnya.
Alang menegaskan meski berdasarkan perkiraan BMKG intensitas hujan rendah satu minggu kedepan, namun cuaca di Kalimantan Tengah (Kalteng) khususnya Kotim sulit diprediksi.
“Makanya kita ambil transisi atau pemulihan dulu. Kalau memang darurat atau terjadi banjir kita akan putuskan kembali. Sementara turun status,” ucapnya.
Status transisi darurat bencana banjir ini ditetapkan selama 14 hari, dimulai dari Sabtu 23 Maret sampai 5 April 2024 nanti
Lanjutnya, alasan lain status transisi tanggap darurat diambil karena masih mempertimbangkan jika warga di Desa Hanjalipan ataupun Sungai Umar Mandiri memerlukan bantuan. Dengan status ini pihaknya masih dapat menyalurkan.
“Karena kita tidak tahu ya pasca banjir nanti kondisinya seperti apa. Pastinya nanti ada saja yang menderita penyakit pasca banjir jadi untuk antisipasi penanganan harus dilakukan transisi kalau tidak, susah nanti,” jelasnya.
(dev/matakalteng)
Discussion about this post