SAMPIT – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Umar Kaderi menyebutkan, angka kematian bayi pada 2023 menurun jika dibandingkan tahun 2022 lalu. Hal tersebut terjadi lantaran upaya Pemkab Kotim di bidang kesehatan terus meningkat terutama pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.
“Alhamdulillah tahun 2023 kemarin angka kemartian bayi menurun jauh dari tahun 2022. Karena kami terus berupaya menekan angka kematian bayi itu maupun ibu melahirkan,” katanya, Selasa, 6 Februari 2024.
Disebutkannya, kematian bayi menurun dari 108 kematian bayi pada tahun 2022 menjadi 87 kematian bayi pada tahun 2023. Kematian bayi disebabkan oleh asfiksia, ARDS atau sindrom kegawatan pernapasan akut, lahir prematur dan diare.
Penurunan secara signifikan itu karena Pemkab Kotim melalui Dinkes setempat terus melakukan peningkatan pada pelayanan kesehatan pada ibu hamil mulai dari penyediaan rumah tunggu kelahiran, rujukan ibu hamil, serta peningkatan kapasitas tenaga dokter dan bidan di puskesmas.
“Kami juga melakukan peningkatan kualitas pelayanan ibu hamil di fasilitas kesehatan primer terutama dengan penyediaan fasilitas alat cek hemoglobin dan USG (Ultrasonografis medis) di puskesmas secara bertahap,” ujarnya.
Lanjutnya, tranformasi layanan kesehatan jiga terus diterapkan, karena itu merupakan upaya untuk mewujudkan SDM yang unggul dan berkualitas. Salah satu wujudnya adalah pengadaan USG medis untuk cek kehamilan dan kandungan di tingkat puskesmas.
“Menggunakan USG nantinya akan terlihat dan terdeteksi pada saat hamil apabila ada kelainan dan risiko komplikasi persalinan yang mungkin terjadi. Sehingga kita dapat tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi dalam kandungan. Makanya bisa terjadi penurunan angka kematian pada bayi baru lahir,” ucapnya.
Sementara untuk kematian ibu pada tahun 2023 sama dengan tahun sebelumnya yakni 11 kematian. Penyebab kematian ibu tersebut karena perdarahan dan komplikasi penyakit tidak menular.
“Kami terus berupaya agar kematian ibu dan bayi menurun di tahun 2024 ini, seperti edukasi kepada masyarakat agar masyarakat sadar pentingnya periksa hamil,” tutupnya.
(dev/matakalteng)
Discussion about this post