SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ini menduduki urutan pertama kota terpopulasi atau dengan kualitas udara sangat tidak sehat se Indonesia. Yakni berdasarkan indeks standar pencemaran udara (ISPU), tingkat kualitas udara di Kotim dapat meningkatkan resiko pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
“ISPU Kotim yakni 244 dengan PM 2,5. Kelembaban 94 persen dan suhu 20 derajat celcius. Kondisi ini tentu sangat merugikan bagi masyarakat terutama yang menghirup udara di wilayah Kotim,” kata Kabid Kedaruratan Dan Logistik BPBD Kotim, Agus Mulyadi, Minggu 3 September 2023.
Bahkan lanjutnya, kondisi ini semakin diperparah dengan munculnya sejumlah titik panas di wilayah Kabupaten Kotim. Yakni terdapat 422 titik panas atau hotspot yang tersebar di beberapa kecamatan.
“Terbanyak yakni di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan 237 titik panas, sementara terbanyak kedua di Kecamatan Teluk Sampit dengan 85 titik panas, kemudian Kecamatan Kota Besi 28 titik panas, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang 23 titik panas, Kecamatan Baamang dengan 15 titik panas,” bebernya.
Selain itu juga di Kecamatan Mentaya Hulu 11 titik panas, Kecamatan Mentaya Hilir Utara 10 titik panas, Kecamatan Telawang 7 titik panas, Kecamatan Antang Kalang 4 titik panas, Kecamatan Cempaga Hulu 1 titik panas dan Kecamatan Telaga Antang 1 titik panas.
“Titik panas di wilayah Kotim ini terus saja terjadi peningkatan yang signifikan hingga muncul ratusan titik dalam satu hari. Kondisi ini juga diperparah dengan tidak terdapatnya pertumbuhan awan hujan di seluruh wilayah Kotim serta angin yang bertiup kencang sehingga membuat penjalaran api lebih cepat terjadi,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post