SAMPIT – Satuan pendidikan berharap jam masuk sekolah untuk proses belajar mengajar diundur selama kondisi kabut asap menyelimuti Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Hal itu dilakukan, untuk menjaga kesehatan para murid lantaran asap yang terbilang tebal saat pagi hari.
“Kami berharap jam pagi masuk sekolah itu diundur disaat kondisi seperti ini,” kata Kepala SMPN 11 Sampit, Lelly Suriani Purba, Kamis 17 Agustus 2023.
Menurutnya, saat ini kondisi udara di Sampit tidak sehat hal ini berdasarkan parameter ISPU (indeks standar pencemar udara), terutama saat pagi hari. Apalagi di sekolah yang ia pimpin, pada pukul 6.30 WIB kondisi masih gelap lantaran asap. Diketahui, akhir-akhir ini kebakaran lahan sering terjadi di Sampit, sehingga asap semakin tebal.
“Kami mengkhawatirkan kesehatan siswa-siswi kami. Kami telah mengimbau mereka menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar kelas sementara ini,” ujarnya.
Kabut asap semakin tebal karena sejak Minggu 13 Agustus, lahan di sekitar sekolahnya terbakarnya hingga hari ini. Hal itu membuat sekolah khawatir jika api terus menjalar ke sekolahnya. Karhan di sekitar sekolah itu membuat para dewan guru menjaga api di jam pelajar hingga sore hari.
“Tapi kami bersyukur Damkar dan satgas dari masyarakat sudah bergerak memadamkan api. Tapi kami tetap berharap jam masuk sekolah dapat diundur,” harapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post