SAMPIT – Menjelang momen perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di bulan Agustus, pedagang bendera Merah Putih dan umbul-umbul di Kota Sampit mulai bermunculan.
Dimana berdasarkan pantauan langsung, terlihat para pedagang Bendera Merah Putih berlomba-lomba menjajakan Bendera Merah Putih di sejumlah titik di tepi jalan protokol, Samping Taman Kota dan sekitar ikon Jelawat Sampit.
Para pedagang tersebut menargetkan masyarakat pengendara yang kebetulan melintas di sekitar area Jalan. Salah seorang pedagang bernama Imuh Helem, menyatakan bahwa dirinya berdagang bendera Merah Putih bukan hanya kali ini saja, namun sudah lama.
“Sudah lama saya berjualan bendera dan umbul-umbul, cuman untuk bendera kaya gini banyak muncul pas menjelang Agustus atau kemerdekaan,” kata Imuh Helem saat diwawancarai wartawan ini, Kamis 10 Agustus 2023.
Namun yang disayangkan, antusias masyarakat untuk memberi dagangnya mereka untuk tahun ini sudah mulai berkurang dibandingkan tahun lalu. Kekurangan itu diduga lantaran adanya Pekan Olahraga Provinsi sehingga pemerintah sudah terlebih dahulu memasang umbul-umbul ataupun bendera dari perayaaan olahraga tersebut.
“Tahun ini berkurang drastis, bahkan satu hari kami hanya mendapat sekitar Rp 200 ribu saja ini terhitung penjualan saya dari kemarin Rabu. Tahun lalu itu sangat ramai bahkan saya banjir pesanan. Mungkin kekurangan ini karena adanya porprov dimana pemerintah terlebih dahulu memasang umbul-umbul dan kayaknya memesan dari luar,” bebernya.
Dia juga menceritakan, pada tahun sebelumnya H-10 bahkan pas masuk bulan Agustus dagangan bendera yang ia jajakan sangat laku, sampai-sampai ia kebanjiran pesan bahkan stok habis. Awal bulan itu juga modalnya sudah balik, namun sekarang kurang.
Dia berharap sebelumnya pelaksanaan hut RI ini dagangan mulai dilirik pemerintah maupun warga Sampit. Karena selama ini yang membeli dagangan mereka adalah orang diluar Sampit seperti Kuala Pembuang.
“Dulu cepat balik modal, tapi sekarang ya beginilah. Bahkan yang biasanya dari perusahaan sawit yang memesan juga berkurang, biasanya mereka pesan tahun kemarin hampir puluhan juta, namun sekarang berkurang. Kain yang kami jual ini kualitasnya bagus karena kami pesan dari Banjar. Pembelinya orang diluar Sampit, kalau orang lokal jarang,” jelasnya.
Untuk diketahui bahwa, untuk harga bendera Merah Putih dan umbul-umbul yang ia jual itu harganya bervariasi, tergantung bahan dan kain yang digunakan. Harga itu mulai dari puluhan ribu bahkan ratusan ribu.
(gus/matakalteng.com)
Discussion about this post