SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung program Recognition Pembelajaran Lampau (RPL), untuk pengembangan sumber daya manusia pegawai yang digagas Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) saat pertemuan di rumah jabatan Bupati Kotim, Kamis 9 Maret 2023.
“Hari ini kita menerima kunjungan UMPR. Dari program dibahas kita sangat mendukung apalagi ini sangat menyentuh, khususnya guru,” kata Asisten I Setda Kotim Rihel, Kamis 9 Maret 2023.
Disebutnya, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan 360 guru yang belum sarjana. Sementara menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengatur dan memaksa bahwa guru itu harus sarjana, termasuk bagi tenaga kesehatan. Karena ratusan guru tersebut pendidikan terakhirnya Sekolah Menengah Atas (SMA) dan nakes diploma tiga (D3) atau D4.
“Kalau tidak ada penyesuaian atau penyetaraan, mereka tidak bisa jadi tenaga fungsional, hanya nanti akan lari ke administrasi. Makanya 4 program studi yang tadi ditawarkan kepada mereka memilih dengan kebutuhan yang ada,” ujarnya.
Sementara Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, DR M Yusuf mengungkapkan, kedatangannya untuk menyampaikan penugasan dari Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi untuk UMPR bisa menyelenggarakan program Recognition Pembelajaran Lampau (RPL) .
“Itu adalah sebuah kebijakan pemerintah untuk mensetarakan aktivitas-aktivitas para aparatur pemerintah, TNI dan Polri ataupun aparatur desa, pendamping desa atau warga masyarakat selama ini belum bisa mengakses pendidikan tinggi karena tugas-tugas mereka di daerah. Itu yang mungkin kita setarakan aktivitas mereka secara akademik,” ungkapnya.
Selanjutnya jelas Yusuf, bagi yang lulus tingkat SMA atau yang memiliki pengalaman kerja lima tahun, aktivitasnya akan disetarakan sebagai kegiatan akademik. Penyesuaian aktivitas itu sampai lima semester, artinya aparatur dan pendamping desa hanya butuh dua semester untuk kuliah.
“Maka dia berhak mendapatkan sarjana S1. Lalu pola penyelenggaraannya itu nanti sangat natural, mereka tidak harus meninggalkan tugasnya, tidak harus meninggalkan desanya, cukup dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ),” jelasnya.
Sementara bagi daerah yang blankspot, para dosen yang akan datang secara berkala di daerah itu. Pihak UMPR yang akan menentukan titik kumpul di desa ataupun kecamatan yang mudah diakses.
“Jadi RPL akan sangat membantu dan menjadi angin segar bagi masyarakat telah bekerja, baik yang sudah pernah kuliah maupun lulusan SMA untuk mengikuti pendidikan dan mendapat pengakuan secara akademik,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=107320 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post