SAMPIT – Harga sejumlah kebutuhan pokok di Sampit mengalami kenaikan. Ini terjadi meski Natal dan Tahun Baru telah berlalu, di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Komoditi yang mengalami kenaikan seperti daging ayam potong, minyak goreng, beras dan telur ayam ras.
“Iya ini daging ayam potong naik lagi. Sudah tiga hari,” kata Fitri salah satu pedagang ayam potong di pasar subuh Sampit, Jumat 13 Januari 2023.
Disebutnya, harga daging ayam potong ada di kisaran Rp39-40 ribu, namun sekarang naik menjadi Rp42-43 ribu per kilogramnya. Sehingga dalam tiga hari ini sejak Rabu (10 Januari 2023) mengalami kenaikan Rp2-3 ribu per kilogram.
“Ayam kosong, susah dapatnya. Yang ada ini ayamnya kecil-kecil. Biasanya ayam ini didatangkan dari Banjarmasin dan Palangkaraya, tapi ini sedang kosong,” ucapnya.
Kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam, beras dan minyak goreng. Kenaikan terus terjadi meski perayaan Natal dan Tahun Baru sudah lewat.
Siti Rumilah salah satu pedagang sembako di Kota Sampit mengungkapkan telur ayam ras dengan ukuran kecil satu piringnya Rp55 ribu, sekarang mencapai Rp 58-60 ribu. Sehingga per butirnya dieceran mencapai Rp2.500 dari yang sebelumnya Rp2000.
“Telur ini sempat kosong, jadi naik. Karena kapal dari Jawa tidak bisa berlayar. Telur ini kan kebanyakan di datangkan dari Blitar Jawa Timur. Tapi ini sudah ada lagi kapal masuk, kemungkinan besar masih bisa turun harganya, ” ucapnya.
Disampaikan, komoditi beras yang terus dan bertahap mengalami kenaikan. Contonya beras lokal atau yang lebih dikenal dengan beras Pegatan. Dari mulai harga Rp10 ribu, naik menjadi Rp11 ribu, kemudian sekarang Rp12 ribu per kilogramnya.
Kenaikan itu terjadi karena harga dari pemasok sudah cukup tinggi. Sehingga pedagang terpaksa menaikkan harganya. Namun diungkapkan Rumilah, harga beras lokal lebih murah jika dibandingkan dengan beras kemasan yang mencapai Rp16 ribu per kilogram.
“Kalau kata pemasok, kemarin musim panen banyak yang gagal. Kemudian, sudah barang sedikit permintaan tinggi, karena jika biasanya beras Pegatan hanya di jual ke Kotim, sekarang dari Banjarmasin juga minta. Terus yang naik lagi ini minyak goreng, dari harga di kisaran 16 ribu sebelumnya sekarang sudah Rp18 ribu. Padahal itu minyak goreng produksinya di Kotim. Semoga ini bisa ditangani, karena selain kami bingung menjualnya, kasihan masyarakat juga,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=102238 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post