SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam beberapa pekan terakhir selalu dilanda angin kencang, meski tidak turun hujan, angin kencang mampu membuat sejumlah pohon tumbang, sehingga masyarakat khawatir terjadi angin puting beliung.
“Pada hari ini diperkiraan ada sekitar 14 kecamatan yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara H Asan Sampit, Musuhanaya, Sabtu 7 Januari 2023.
Yakni ujarnya, hanya di Kecamatan Cempaga Hulu dan Cempaga yang tidak terdampak, sementara wilayah peringatan dini yakni di Teluk Sampit, dan Kecamatan lainnya ada potensi meluas.
“Dari pantauan kami, angin di wilayah Kotim memang kencang, terutama di Baamang. Namun dari ciri-cirinya tidak ada tanda-tanda angin puting beliung,” ucapnya.
Angin puting beliung adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan 120 km/jam atau lebih. Angin puting beliung sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Bencana ini disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca.
Tanda-tanda terjadinya angin puting beliung adalah terlihat gumpalan awan yang gelap, besar, dan tinggi, terlihat beberapa kali sambaran petir serta terdengar suara gemuruh dari kejauhan.
Angin puting beliung tropis dapat terjadi secara mendadak tetapi sebagian besar terbentuk melalui proses selama beberapa jam atau beberapa hari. Monitoring dengan satelit cuaca dapat dilakukan untuk mengetahui arah angin puting beliung sehingga terdapat cukup waktu untuk memberikan peringatan dini.
“Informasi penjalaran arah angin berdasarkan pantauan dari data satelit Himawari, arah angin pada tanggal 7 Januari 2023 adalah dari arah Barat menuju Timur Laut. Sementara untuk ketinggian gelombang 0,5 hingga 1,5 meter,” jelasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post