SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H Halikinnor mengajak warganya menjaga dan melestarikan adat dan budaya daerah yang terdapat di daerah ini seperti Tari Menampa Nyiru. “Melestarikan adat dan budaya di Kotim ini tanggung jawab semua pihak, agar kebudayaan kita tetap terjaga, ” kata Bupati Kotim Halikinnor, Minggu 16 Oktober 2022.
Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim itu mengungkapkan Kotim memiliki keanekaragaman adat dan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga. Ini ia ungkapkan setelah melihat penampilan tarian dari anak-anak yang terbilang sangat muda namun mempesona dengan lekukan tubuh yang lentur dalam membawakan tarian tersebut.
Tidak hanya, Bupati Kotim seluruh tamu undangan yang hadir di acara peletakan batu pertama Gereja HKBP Parulian Sampit juga terpukau. Tarian Menampa Nyiru yang dibawakan oleh remaja lima putri dari Sanggar Habarasrabia itu menggambarkan Kotim kaya akan sumber daya alam salah satunya rotan. Tumbuhan tersebut yang biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk sebuah kerajinan dan menjadi mata pencaharian.
Sedangkan gerak tari ini memadukan gerak tari yang ada tanpa meninggalkan pola gerak tradisi daerah, sehingga ragam gerak tarinya lebih dinamis. Dimana para penari menggunakan Nyiru yang terbuat dari rotan sebagai alat pendukungnya. “Saya sangat mengapresiasi, dari tarian ini menceritakan aktivitas masyarakat kita dulu. Dimana Nyiru salah satu alat yang dimiliki oleh semua orang. Karena banyak kegunaannya,” ucap Halikinnor.
Oleh sebab itu, dirinya memberi bonus kepada setiap para penari. Itu merupakan bentuk apresiasinya. Sehingga para generasi muda khususnya, terus melestarikan kebudayaan daerah ini.”Saya harap generasi muda di Kotim bisa menjaga dan terus melestarikan kebudayaan kita. Sehingga sampai cucu kita nanti tahu bahwa budaya kita itu sangat indah,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post