SAMPIT – Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) selaku konsumen diminta harus lebih jeli sebelum membeli dan mengkonsumsi produk pangan. Pasalnya kasus keracunan pangan masih banyak terjadi. Hal ini terjadi lantaran masih beredarnya produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan.
“Di Kotim masih banyak dijumpai kasus keracunan makanan. Hal ini karena rendahnya tanggung jawab dan kesadaran produsen serta distributor tentang keamanan pangan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi, Selasa 11 Oktober 2022.
Disebutnya, berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2019, data kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan menunjukkan tempat terjadinya KLB keracunan pangan tertinggi yaitu di tempat tinggal sebanyak 26 kejadian (33,890), disusul dengan lembaga pendidikan dengan 12 kejadian (15,690).
Adapun urutan jenis makanan yang diduga menyebabkan keracunan pangan tertinggi adalah masakan rumah tangga sebanyak 31 kejadian (40,36). “Dari data kasus itu, penanganan pangan yang aman perlu terus dilakukan, didukung dengan pemberdayaan masyarakat demi mewujudkan terciptanya konsumen cerdas,” sebutnya.
Dijelaskan, konsumen yang cerdas artinya yang dapat melindungi dirinya sendiri, keluarga maupun komunitas masyarakat dari ancaman produk makanan yang tidak memenuhi syarat. “Ini tercermin dari meningkatnya pengetahuan dan kesadaran produsen dan konsumen terhadap mutu dan keamanan pangan. Sesuai peraturan perundang-undangan yang ada,” ujarnya.
Oleh sebab itu, penyuluhan keamanan pangan terus dilakukan oleh pihaknya. Seperti yang digelar pihaknya penyuluhan keamanan pangan bagi industri rumah tangga di kabupaten tersebut, di Gedung Wanita Sampit.
Hal tersebut sebagai upaya untuk menghindarkan masyarakat dari jenis pangan yang berbahaya bagi kesehatan. “Selain itu, setiap pemilik Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) harus mengikuti penyuluhan ini. Karena kegiatan tersebut sebagai salah satu syarat untuk mengajukan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post