SAMPIT – Dinas Pertanian Kabupaten Kotawarongin Timur (Kotim) saat ini masih mendata keberadaan anjing dan kucing liar, khususnya di Kota Sampit. Hal ini guna meminimalisir terjadinya penularan penyakit rabies yang biasanya muncul dari gigitan hewan, terutama anjing dan kucing.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kotim, Hendrayatno mengatakan, anjing liar yang tidak ada pemiliknya untuk sementara memang ada fasilitas, namun tidak semampu seperti di kota besar.
“Ini memang sulit, karena kami basmi juga tidak bisa. Sedikit-sedikit kami data, kalau memang tidak ada pemiliknya, biasanya kami bekerjasama dengan pihak kepolisian dan TNI untuk dimatikan, tapi ini pilihan terakhir,” tegasnya, Rabu 28 September 2022.
Menurutnya, tingkat kesadaran pemilik peliharaan cukup tinggi untuk membeeikan vaksin, khususnya beberapa tahun terakhir. Hari ini pihaknya melaksanakan vaksinasi rabies gratis, yang bertepatan dengan peringatan hari rabies sedunia.
“Dalam rangka hari rabies sedunia kami memberikan pelayanan vaksinasi rabies juga pelayanan kesehatan lainnya. Misal ada anjing atau kucing sakit, kami obati, semuanya gratis. Memang tidak ada target jumlah hewan yang divaksin, harapan sebanyak-banyaknya. Tapi dari kecukupan vaksin kami, mungkin 300 sampai 400 ekor,” ujarnya.
Disebutkannya, kegiatan hanya dilakukan satu hari, namun jika masih ada tersisa vaksin maka akan dilanjutkan lagi esok harinya. Bahkan selain di kota, juga ada di beberapa kecamatan yang melaksanakan kegiatan serupa.
“Semua disesuaikan dengan petugas yang ada di lapangan. Ada juga yang keliling, dan hari ini yang belum sempat di datangi. Belum tentu yang kami datangi di rumah-rumah itu ada pemiliknya,” tegasnya.
Rabies memiliki resiko tinggi bagi manusia, sebab obatnya tidak ada. “Selama belum muncul gejala maka tidak masalah. Namun kalau sudah muncul, resikonya kematian,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post