SAMPIT – Sejumlah desa di Kecamatan Tualan Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sebelumnya terendam banjir. Salah satunya Desa Sebungsu, yang saat ini kondisi airnya masih tinggi.
Camat Tualan Hulu Admadisastra mengatakan banjir yang terjadi di wilayahnya selain akibat adanya kiriman air dari wilayah utara juga karena cuaca ekstrem seperti hujan deras terus mengguyur.
“Memang kondisinya, sesuai dengan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Tualan Hulu cuacanya ekstrem atau terjadi hujan lebat, sehingga menyebabkan debit air naik,” katanya, Selasa 13 September 2022.
Lanjutnya, cuaca ekstrem itu membuat 4 dari 11 desa yang ada di wilayahnya terendam air, yaitu Desa Tumbang Mujam, Merah, Luwuk Sampun dan Sebungsu. Disampaikan, memang sebagian desa seperti Desa Merah saat ini air telah berangsur surut, namun masih ada Desa yang airnya masih tetap tinggi hingga mencapai 120-135 cm.
“Jadi air dari utara yaitu Tanjung Jorong itu turun ke daerah bawah yaitu Tumbang Mujam,Merah, Luwuk Sampun dan Sebungsu. Dan Desa Sebungsu itu kalau terendam banjir lama surutnya, karena berada di daerah rendah bisa sampai 5-7 hari bahkan bisa seminggu lebih,” ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap warganya mendapat bantuan dari pemerintah daerah untuk membantu mengurangi beban hidup, terutama bantuan berupa sembako.
“Perlu bantuan, saya menyurati BPBD. Kalau tidak parah saya tidak akan merepotkan pemerintah, namun air di wilayah itu surutnya biasanya lama. Kasihan warga, secara otomatis aktivitas mereka terganggu atau tidak bisa bekerja,” tutupnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post