SAMPIT – Seorang Balita di Desa Bawan, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur dikabarkan meninggal dunia akibat tenggelam pada saat terjadi banjir di desa itu. Namun higga saat ini masih belum diketahui usia anak tersebut serta jenis kelaminnya.
Kepala Badan Penanggulangan Benacan Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rihel membenarkan adanya korban meninggal di Desa Bawan tersebut, namun menurutnya pihak pemerintah desa belum ada melaporkan kepada pihaknya.
“Kepala Desa belum melaporkan kejadian ini, sehingga untuk spesifikasi usia maupun kelamin serta ketinggian air banjir di wilayah tersebut belum kami pegang. Korban terdampak banjir dan jumlah rumah yang terendam juga belum dilaporkan,” jelas Rihel, Selasa 13 September 2022.
Menurutnya, dari data yang sebelumnya sudah ia sebutkan untuk korban banjir sebenarnya lebih banyak lagi, namun hingga saat ini masih sedikit desa yang sudah melaporkan kepada BPBD, sehingga lebih banyak yang belum melaporkan.
“Kemarin untuk Desa Bawan itu belum kita masukkan, artinya sekarang datanya bertambah. Begitu juga di Keluaran Kuala Kuayan, sekarang ketinggian air sudah mencapai 80 cm dan sudah mulai masuk ke rumah warga. Berarti desa-desa di bawahnya juga terendam, cuma belum melapor,” jelasnya.
Ia mencontohkan seperti Desa Tanjung Bantur, Baampah dan lainnya yang berada lebih rendah daripada Kelurahan Kuala Kuayan otomatis akan terendam jika di Kuala Kuayan ketinggian air sudah masuk ke rumah warga. Karena Kuala Kuayan termasuk dataran tinggi di wilayah hulu.
“Informasinya saat ini ada juga sebagian daerah yang sudah mulai surut seperti di Antang Kalang, namun ada juga yang malah bertambah tinggi karena terus diguyur hujan,” tandasnya.
Ia berharap, kepada desa-desa yang belum melaporkan data terdampak banjir agar segera menyerahkan kepada BPBD, agar data lebih akurat dan bantuan untuk korban banjir bisa dialokasikan oleh pemerintah daerah.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post