SAMPIT – Balita yang meninggal di Desa Bawan, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ternyata karena tercebur di parit depan rumah. Lantaran saat ini dalam kondisi banjir, parit di depan rumah menjadi lebih dalam dan menenggelamkan balita tersebut.
Kepala Desa (Kades) Bawan Widianto mengatakan, Balita tersebut bernama Aqmar dan berumur 1,5 tahun. Saat kejadian, orang tua Aqmar tidak berada di rumah melainkan dalam perjalanan ke Kota Sampit. Sementara sang anak tinggal bersama neneknya di rumah.
“Kemarin Senin 12 September 2022, Di Desa Bawan RT. 001 Kecamatan Mentaya Hulu Sekitar pukul 09.45 WIB nenek Jumi sedang menjemur pakaian di samping rumah, ternyata nenek ini lupa menutup pintu rumah, kemudian si cucu keluar dari rumah tanpa diketahui oleh nenenya,” terang Widianto, Selasa 13 September 2022.
Tambahnya, kurang lebih 4 meter dari rumah sudah tergenang banjir dan ada parit kedalaman sekitar 1 meter, almarhum berjalan ke arah air dan terjatuh keparit, sementara nenek baru sadar melihat cucu tidak ada dan ditemukan pukul 10.00 WIB dalam keadaan sudah meninggal dunia.
“Si anak ini memang sering tinggal bersama neneknya. Dari kejadian ini saya mengimbau agar warga lainnya lebih berhati-hati dan terus mengawasi anak-anaknya terutama yang masih kecil pada saat banjir seperti sekarang ini,” tegasnya.
Menurutnya, saat ini ada 53 KK yang terdampak banjir di Desa Bawan, dan saat ini belum menerima bantuan.
Sementara itu Camat Menyaya Hulu Asyari mengatakan, pihaknya juga sudah menerima informasi tersebut namun belum menerima data terkait jumlah warga yang terdampak banjir.
“Kadesnya sudah saya hubungi, dan katanya masih merekap data untuk diserahkan ke kecamatan. Saat ini kondisi banjir di daerah Mentaya Hulu semakin tinggi dan warga yang terdampak juga terus bertambah. Kita masih menunggu data-data dari kades yang daerahnya banjir,” tandasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post