SAMPIT – Bandara H Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dinilai masih kurang memadai pasalnya hingga sampai saat ini hanya bisa digunakan untuk armada penerbangan yang kecil. Itu salah satu penyebab yang membuat penjabat negara enggan ke wilayah tersebut.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, lahan yang dimiliki tidak begitu luas hanya mampu dilintasi satu pesawat yang berukuran kecil yaitu Nam Air.
“Salah satu kendala kita yaitu masih tidak ada pesawat besar, hanya ada satu boing saja yang bisa mendarat di bandara kita. Itu mungkin yang menjadi alasan sulitnya pejabat negara datang kesini. Harus lewat Palangka Raya dulu baru ke Sampit,” katanya, Selasa 19 April 2022.
Sebelumnya, sempat direncanakan sejumlah Menteri akan berkunjung ke Kotim namun selalu batal. Salah satunya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
“Alasan batalnya Sandiaga Uno yakni karena Covid-19, dan ada jadwal menteri yang tidak bisa dirubah, serta pertimbangan kalau dari Palangkaraya harus 4 jam lagi ke Sampit. Makanya kami upayakan nanti bagaimana bandara kita ini bisa didarati pesawat ukuran besar. Mudahan tahun depan sudah bisa dilaksanakan. Karena dengan begitu tidak akan segan Menteri datang, bahkan Presiden untuk mendarat di Bandara H Asan Sampit,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post