SAMPIT – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara H Asan Sampit mengeluarkan peringatan gelombang tinggi. Sehingga masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai nelayan diminta untuk waspada terhadap peringatan tersebut.
Kepala BMKG Bandar Udara H Asan Sampit Musuhanaya mengatakan, potensi terjadinya gelombang tinggi di Laut Jawa tersebut melebihi 2,5 meter di perairan Selatan Jawa Timur, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur.
“Sedangkan untuk perairan Kalimantan Tengah bagian Timur, ketinggian gelombang 0,8 meter hingga 1,8 meter. Dengan kecepatan angin berkisar 07 knots hingga 18 knots dari arah Barat Laut menuju Utara,” ujarnya, Selasa 22 Maret 2022.
Menurutnya, prakiraan ini berlaku hingga 24 jam ke depan. Namun ada kemungkinan besok hari peringatan gelombang tinggi masih ada, maka dari itu para nelayan diminta untuk terus memantau perkembangan cuaca dari BMKG.
“Kotim termasuk wilayah perairan Kalteng bagian Timur, sehingga para nelayan di Kotim harus mewaspadai hal tersebut. Apalagi nelayan dengan perahu kecil, dengan ketinggian gelombang seperti itu akan sangat berbahaya,” tegasnya.
Musuhanaya juga menambahkan, selain gelombang tinggi juga diperkirakan terjadi hujan ringan yang berpotensi pula dibarengi dengan cuaca ekstrem. “Adanya peringatan dini ini hendaknya menjadi acuan bagi nelayan. Sehingga dapat menyimpulkan rencana melaut, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Sementara berdasarkan Citra Satelit cuaca HIMAWARI-8 Infrared Enhanced pukul 07.00 WIB menunjukkan ada pertumbuhan awan Signifikan di wilayah Kotim terutama di Kecamatan Pulau Hanaut dan Teluk Sampit.
Prakiraan Curah Hujan selama 24 jam dari tanggal 22 Maret 2022 jam 07.00 WIB hingga tanggal 23 Maret 2022 jam 07.00 WIB berdasarkan model WRFDA (Weather Research and Forecasting Data Assimilation) berpotensi hujan tingan.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post