SAMPIT – Kepala desa (Kades) yang ada di Kecamatan Kota Besi (Kobes), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ditantang untuk berinovasi mewujudkan wisata desa sesuai program pemerintah pusat. “Sekarang saya masih tantang seluruh Kades untuk bisa berinovasi masing-masing untuk menciptakan wisata desa,” kata Camat Kota Besi, Gusti Mukafi, Selasa 15 Februari 2022.
Inovasi wisata desa tersebut sesuai dengan program pemerintah pusat yaitu pengembangan desa wisata. Dimana tujuannya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, serta memajukan kebudayaan.
“Oleh Karena itu, tiap desa perlu mencermati potensi yang dimilikinya untuk diangkat dan dikembangkan agar memberikan nilai tambah manfaat serta menghasilkan produktivitas yang tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” sebutnya.
Namun dari 11 desa yang ada di wilayah tersebut yaitu Camba, Bajarum, Hanjalipan,Kandan, Kota Besi Hilir, Kota Besi Hukum, Palangan, Pamalian, Rasau Tumbuh dan Simpur dan Soren, hanya Desa Soren yang telah mengajukan rencana pengembangan desa wisata. “Sejauh ini masih ada satu desa yang mengajukan yang sampai ke meja saya rencananya yaitu Desa Soren,” imbuhnya.
Wisata desa yang direncanakan hampir sama dengan wisata alam Linusa Garden, namun bedanya wisata Desa Soren dibuat tidak asli seperti yang telah ada, seperti ditanami pepohonan, dan direncanakan akan ada pemancingan dan tempat santai bersama keluarga. “Tapi itu masih rencana dari pihak Desa Soren, mudah-mudahan tahun 2022 ini rampung pembuatan Desa wisata itu dan dapat dibuka secara resmi oleh Bupati Kotim dan terkait ini sudah saya sampaikan ke beliau,” ujar Gusti Mufaki.
Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor mengatakan sangat mengapresiasi bagi desa yang memiliki inisiatif untuk mengembangkan desa wisata, karena itu bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) di Kotim. “Karena disetiap tempat wisata ini ada rumah makannya, jadi itu ada kaitannya juga dengan pajak rumah makan. Secara tidak langsung akan menambah PAD Kotim dari item itu,” katanya.
Diketahui Kabupaten Kotim memiliki target PAD tahun 2022 sebesar Rp184.619.561.000. Dimana dari jumlah tersebut diantaranya pajak rumah makan dan sejenisnya sebesar Rp600 juta dan pajak gubuk pariwisata Rp5 juta. Sementara capaian saat ini untuk pajak rumah makan sebesar Rp 45.791.315 atau hanya 7,63 persen. Sedangkan pajak gubuk pariwisata telah mencapai 74,8 persen atau sebesar Rp 3.740.000.
Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada dinas terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk membimbing agar wisata yang dikembangkan oleh desa maupun pelaku usaha secara individu dapat berkembang pesat dan ramaikan dikunjungi wisata. “Makanya saya minta kepada OPD terkait bahkan seluruh pegawai yang ada untuk ikut mempromosikan wisata yang ada di Kotim. Ini juga akan membantu masyarakat sekitar,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post