SAMPIT – Bandara H. Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tidak hanya melayani penerbangan, namun juga sebagai tempat panggung seni budaya tradisional.
“Alhamdulillah hari ini tampilan perdana kesenian Karangut di Bandara H. Asan Sampit. Artinya ini memperkenalkan budaya asli kita, budaya dayak kepada masyarakat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim Suparman.
Pada pintu masuk bandara digunakan oleh para seniman menampilkan kesenian tradisional khususnya karungut.
Karungut sendiri berupa sastra lisan atau juga bisa disebut pantun yang dilagukan. Biasanya mengisahkan syair-syair kebajikan dengan meramu bermacam legenda, nasihat, teguran, dan peringatan mengenai kehidupan sehari-hari suku Dayak Kalteng.
“Kami sengaja menggelar kesinian ini disini karena kami anggap tempat yang strategis. Di bandara ini kan tampat keluar masuknya orang dari luar pulau Kalimantan Tengah termasuk Kotim,” imbuhnya.
Dengan begitu, warga yang datang ke Kabupaten Kotim dapat menyaksikan langsung kesenian tradisional yang unik serta menarik ini secara langsung. Hal ini pun dinilai akan mampu menarik wisawatan untuk berkunjung ke Kabupaten Kotim, lantaran kesenian yang dimiliki.
Tidak hanya itu, kehadiran kelompok-kelompok seniman membuat penumpang, bahkan mereka yang mengantar maupun menjemput, menjadikan suasana ini sebagai bagian dari piknik dadakan. Menunggu sembari menonton pertunjukkan.
“Kegiatan semacam ini rencananya akan kami gelar lebih sering, dengan harapan adanya tampilan budaya kita disini memiliki aplikasi untuk melestarikan budaya kita terutama dapat memperkenalkan kepada masyarakat luas dari berbagai daerah,” ujarnya.
Tidak hanya kesenian tradisional daerah, pada kegiatan tersebut juga ditampilkan karya tulis dari penulis Kotim, salah satunya milik Achmad Benbela dengan judul Kuyang yang viral hingga kancah nasional.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post