SAMPIT – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar para pelayar berhati-hati dan terus memantau perkembangan cuaca, khususnya para nelayan agar menunda pekerjaannya untuk melaut. Terlebih saat cuaca ekstrem sekarang ini.
Kepala BMKG Bandar Udara H Asan Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim) Musuhanaya mengatakan, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi pada hari ini. “Gelombang tinggi di perairan Laut Jawa. Tinggi gelombang berkisar 0,8 hingga 2 meter, dan kondisi seperti ini sangat berbahaya bagi pelayaran,” kata Musuhanaya, Jumat 14 Januari 2022.
Dirinya meminta untuk para pelayar, termasuk para nelayan agar waspada dengan kondisi ini. Terlebih gelombang tinggi hampir terjadi di seluruh perairan Laut Jawa, meliputi Laut Jawa Bawean, Laut Jawa Timur Masalembo, Perairan Kepulauan Kangean, Perairan selatan Jawa Timur dan Samudra Hindia selatan Jawa Timur. “Tinggi gelombang ini dipengaruhi kecepatan angin di permukaan laut. Saat ini, kecepatan angin di permukaan laut khususnya perairan Kalimantan Tengah bagian timur, berkisar 07-19 knot,” jelasnya.
Namun demikian, lanjut Musuhanaya, masyarakat pesisir Laut Jawa tetap harus meningkatkan kewaspadaan. Terutama bagi nelayan agar menunda kegiatan melaut. “Selain itu juga perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem, yang dapat terjadi. Seperti hujan deras disertai petir dan angin kencang di wilayah perairan Laut Jawa bagian Timur,” ungkapnya.
Musuhanaya juga menjelaskan saran keselamatan harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran untuk Perahu Nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m. Kapal tongkang, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m. “Kapal Ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m. Sementara kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar, kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m,” tandasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post