SAMPIT – Warga yang terdampak banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai berharap bantuan dari pemerintah daerah setempat.
Kepala Desa Patai Kecamatan Cempaga Supardi mengatakan akibat banjir sejumlah aktivitas perekonomian tidak dapat berjalan dengan baik. “Pasar yang bisanya buka disini pada pagi hari, sekarang tidak bisa dan kami juga tidak bisa bekerja,” katanya, Selasa 16 November 2021.
Dikatakannya, warga yang mayoritas pekerjaannya petani karet dan rotan itu kini tidak dapat bekerja karena banjir yang tak kunjung surut. Ini membuat mereka tidak memiliki pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh sebab itu pihaknya sangat mengharap batuan tersebut. “Keadaan banjir merugikan warga salah satunya adalah tidak bisa bekerja seperti menyadap karet dan mencari rotan oleh karena itu saya menyarankan kepada BPBD dan pemerintah daerah dapat memberi bantuan sehingga dapat meringankan beban kami,” ujarnya.
Diketahui ketinggian air pada desa tersebut berada dikisaran 30 Cm. Untuk mengantisipasi hal terburuk terjadi, pihaknya mencari dataran tinggi untuk didirikan tenda pengungsian warga. “Tapi alhamdulillah sampai sekarang untuk warga yang sakit belum ada laporan. Tapi kami telah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas dan mereka siap membantu melayani pengobatan gratis bagi warga,” ucapnya.
Berdasarkan update data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim jumlah wilayah atau Kecamatan yang dilanda banjir telah berkurang. Dari jumlah sebelumnya 8 sekarang hanya 6 Kecamatan. Dengan begitu jumlah Desa yang dilanda banjir juga berkurang dari 24 menjadi 21 Desa. Sementara Kecamatan yang masih dilanda banjir yaitu Cempaga Hulu ada 9 Desa dengan ketinggian air sekitar 0-150 Cm dengan jumlah rumah yang digenangi air 487 unit , dan 20-60 Cm di atas lantai.
Kecamatan Cempaga ada 4 Desa, dengan ketinggian air berada dikisaran 150 Cm, jumlah rumah yang terendam sebanyak 1881 unit dengan ketinggian dari atas lantai 30 Cm. Kecamatan Parenggean sebanyak 2 Desa, Kota Besi 1 Desa, Baamang 3 Kelurahan dan Mentawa Baru Ketapang sebanyak 2 Kelurahan. Pada Kecamatan itu rata-rata ketinggian air mencapai 20-50 Cm.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post