SAMPIT – Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam rangka menekan penyebaran dan penularan Covid-19 yang dikeluarkan oleh Pemerintah, dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikatakan oleh Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor.
“Ekonomi menjadi sektor yang sangat terpukul akibat pandemi. PPKM menjadi hambatan utama untuk bangkit ditengah pandemi. Karena ada batasan itu membuat perekonomian tidak berjalan dengan baik di Kotim,” kata mantan Sekda Kotim masa jabatan Bupati Supian Hadi, Kamis 7 Oktober 2021.
Menurutnya, tidak ada pilihan lain, perekonomian harus bangkit dan beradaptasi untuk dapat bertahan hidup berdampingan dengan virus yang masih mengintai ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat. “Melihat perkembangan perekonomian secara makro tersebut, kami optimis adanya pemulihan ekonomi di sini dalam koridor yang tepat,” imbuhnya.
Untuk itu perlu diperkuat dengan beberapa strategi, seperti percepatan vaksinasi dan pelaksanaan protokol kesehatan sangat ketat, sebagai prasyarat ekonomi tumbuh, meningkatkan daya beli masyarakat, stabilitas harga kebutuhan pokok, mengelola industri dan sektor ekonomi potensial serta mendorong realisasi investasi dan mendorong sektor potensial untuk beraktivitas dengan protokol kesehatan ketat.
“Kami juga akan mendorong pertumbuhan UMKM, melalui pemanfaatan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat. Itu semua bertujuan dapat memulihkan perekonomian di Kotim yang terhambat,” jelasnya.
Sebelumnya, Halikinnor menyebutkan dampak pandemi sangat signifikan terhadap kontraksi pertumbuhan ekonomi, khususnya di Kotim. Pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi minus 3,09 persen dengan beberapa sektor usaha yang mengalami kontraksi sangat signifikan. Yaitu pada sektor Usaha Konstruksi sebesar minus 29,8 persen, Sektor Usaha Jasa Perusahaan minus 27,43 persen, Sektor Usaha Perdagangan besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor minus 6,82 persen, serta Sektor Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum minus 3,67 persen.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post