SAMPIT – Irawati yang merupakan Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) hanya bersikap santai dan tersenyum saat menghadapi tudingan miring terkait penyerahan bantuan sembako.
Tudingan itu ditulis oleh warganet disalah satu jejaring sosial. Didalam akun itu tertulis bahwa pihak Wakil Bupati Kotim hanya mementingkan pencitraan semata, terkait bantuan hanya simbolis saja. Namun itu ditulis menggunakan bahasa daerah setempat.
“Diwaluhinya wara. Saya berani bersumpah, bersaksi dan mempertanggungjawabkan pernyataan saya. Bantuan banjir yang dia katakan ini dari 100 persen warga yang terdampak, maksimal hanya 1 persen yang menerima. Namun perihal selfi, foto dan video nomor satu pencitraannya. Bansos hanya simbolis gugurkan kewajiban saja,” tulisnya
Terkait hal itu Irawati mengungkapkan bahwa tudingan semacam itu dianggap biasa dan setiap warga memiliki hak untuk berkomentar. Namun dirinya memastikan bahwa apa yang ia lakukan adalah sepenuhnya untuk masyarakat Kotim.
“Itu biasa saja. Padahal jelas sebelumnya di video yang saya share itu sudah minta maaf karena kondisi anggaran Kotim seperti apa, untuk bantuan itu kami hasil dari gotong royong dari pejabat daerah. Biarkan saja, apa yang saya lakukan, biar Allah yang menilai,” kata Irawati dengan santai, Selasa 31 Agustus 2021.
Memang diakui, terkait adanya sejumlah wilayah yang belum menerima bantuan sembako. Bukan lantaran tidak diberikan,melainkan belum tersampaikan karena kondisi medan yang tidak memungkinkan untuk dilintasi.
“Kami tidak bisa melintas karena jalan terputus dan arus deras sekali. Sehingga banyak desa yang belum terjangkau. Kami memang berniat membantu orang lain tapi jangan membahayakan diri kami sendiri,” jelas Irawati.
Pihaknya telah meminta para camat untuk memanggil kepala desa yang sampai saat ini belum memperoleh bantuan itu seperti desa yang ada di Kecamatan Bukit Santuai dan Mentaya Hulu. Selain itu, pihaknya juga telah meminta bantuan kepada pihak perusahaan untuk mengeluarkan alat berat memperbaiki jalan yang putus.
(dev/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post