SAMPIT – Cuaca yang tidak menentu atau tidak mendukung yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ternyata berdampak juga pada hasil panen petani.
Wakil Bupati Kotim Irawati yang belum lama ini meninjau perkebunan melon yang ada di jalan Bumi Ayu Sampit mengatakan banyak buah yang siap panen membusuk karena banyak pohon tanaman itu rusak lantaran angin kencang.
“Petani juga terdampak, keadaan tidak bisa diprediksi. Kalau kemarau siaga karhutla, hujan banjir sampai buah yang siap panen membusuk,” katanya, Selasa 31 Agustus 2021.
Tentu hal tersebut membuat petani tidak dapat memproduksi secara maksimal tanamannya lantaran buah terendam air, sehingga membusuk. Dirinya menyebutkan buah yang membusuk lebih banyak dibandingkan yang tidak.
“Tapi itu harus cepat dipanen, kalau tidak nanti membusuk karena cuaca yang tidak mendukung ini. Dari luas lahan sekitar setengah hektar yang saya kunjungi itu hanya panen sekitar 400 kg saja. Katanya kalau cuaca mendukung bisa lebih banyak dari itu,” jelasnya.
Lebih parahnya lagi, menurut dia, para tengkulak yang datang kepada para petani itu membeli dengan harga yang sangat murah. Ini tentu membuat para petani rugi. Masalah ini yang sedang dibahas oleh Pemerintah Daerah setempat agar kesejahteraan petani terwujud.
“Saya berharap masyarakat dapat membeli hasil panen petani langsung ke kebun, itu bisa menolong mereka. Terkait ini juga saya sudah sampaikan kepada Bupati membuat terminal pasar untuk para petani. Sehingga kedepan petani dapat menjual dagangannya langsung dengan harga yang sesuai tidak murah seperti sekarang,” papar Irawati.
(dev/hab/matamakalteng.com)
Discussion about this post