SAMPIT – Tarif tes polymerase chain reaction (PCR) yang digunakan untuk mendeteksi lebih awal dan cepat warga yang terpapar Covid-19 yang tinggi dinilai membebani masyarakat.
Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor sangat mendukung dengan adanya keputusan Presiden Joko Widodo yaitu menurunkan tarif PCR.
“Kami menunggu informasi itu, kami berharap PCR itu harus turun karena itu membebani masyarakat,” katanya, Senin 16 Agustus 2021.
Halikinnor mengatakan testing PCR sebenarnya merupakan salah satu tugas pemerintah. Namun, kata dia, inisiatif warga melakukan tes PCR akan membantu pemerintah. Karena itu, perlu harga tes PCR yang terjangkau sehingga tidak menjadi beban masyarakat di tengah situasi yang sulit saat ini.
“Masyarakat banyak testing maka semakin baik. Nanti juga diikuti tracing dan treatment. (Tugas) pemerintah 3T, kalau murah akan membantu masyarakat untuk tes,” tandasnya.
Dirinya juga menegaskan, keuangan yang dimiliki pemda mampu maka yang berkaitan dengan Covid-19 digratiskan. Pasalnya dia memahami bahwa tidak sedikit masyarakat yang terdampak dari pandemi ini.
“Kalau keuangan kami mampu malah kami gratiskan tapi karena keuangan begini ya mau gimana lagi. Kami prinsipnya mendukung sekali, semua yang berkaitan dengan Covid-19 kalau bisa dikurangi bahkan di gratiskan,” tegas Halikinnor.
Diketahui belum lama setelah Presiden memutuskan menurunkan tarif tersebut, belum lama ini Kementerian Kesehatan telah menetapkan acuan tertinggi tarif tes PCR yaitu di Jawa-Bali sebesar Rp 495.000 dan Rp 525.000 di daerah lain.
(dev/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post