SAMPIT – Belum lama ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) mengkritik sejumlah alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) yang tidak berfungsi dengan baik di Kota Sampit.
Sehingga hal itu membuat jalanan kota nampak semrawut dan dinilai dapat membahayakan pengguna jalan. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Perhubungan (Dishub) Kotim Rino Mulya mengatakan, pihaknya saat ini masih belum bisa melakukan perbaikan lantaran belum turunnya anggaran.
“Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) memang sudah ditetapkan, namun anggaran belum diturunkan sehingga belum bisa melakukan perbaika,” ujarnya, Sabtu 13 Februari 2021.
Dikatakannya juga, hal ini terjadi tidak hanya pada Dishub Kotim saja namun hampir di semua SOPD. Yang mana ini menjadi kendala untuk melakukan perbaikan maupun perawatan traffic light.
“Tidak berfungsinya traffic light itu karena ada komponen yang rusak akibat disambar petir, dan ada juga komponen alat yang korsleting di bawah tanah,” bebernya.
Menurutnya, semua barang elektronik sudah biasa mengalami kerusakan, apalagi dibiarkan di luar 24 jam dalam kondisi hujan panas seperti traffic light ini, tentu membuatnya gampang rusak.
“Dishub sendiri rutin melakukan pengecekan dan pemeriksaan. Namun, meski mengetahui ada beberapa komponen yang harus diperbaiki dan diganti dengan alat baru, hal itu belum bisa dilakukan karena anggaran untuk kegiatan pemeliharaan belum ada,” ungkap Rino.
Jadi ujarnya, bukan maksud pihaknya untuk melakukan pembiaran. Namun pihaknya kehabisan stok beberapa komponen alat yang harus diganti. “Untuk membelinya belum bisa karena anggaran pemeliharaan traffic light belum turun ke Dishub Kotim,” tutupnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post