SAMPIT – Saat ini Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah mengalami musim peralihan, yaitu dari musim kemarau ke musim penghujan. Namun hal ini membuat cuaca sulit untuk diprediksi, dan terkadang mengalami perubahan cuaca ekstrim.
Salah seorang prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kotim Rahmat Wahidin Abdi mengatakan, Kotim saat ini mengalami anomali iklim yaitu musim peralihan.
“Memang musim peralihan ini cuaca sangat sulit diprediksi, bahkan sering tiba-tiba muncul kejadian cuaca ekstrim seperti hujan lebat. BMKG Kotim juga sudah mengeluarkan peringatan dini cuaca bagi wilayah Kotim, Seruyan dan Katingan,” sebutnya, Senin 19 Oktober 2020.
Lanjutnya, musim peralihan ini akan berakhir pada awal musim penghujan yang diprediksi terjadi pada dasarian 2 Bulan Oktober ini.
“Saat ini kita sedang berada di dasarian 2 yang mana merupakan awal musim penghujan, sehingga terjadi lonjakan curah hujan yang lumayan tinggi,” ujarnya.
Disebutkannya, dari informasi per awanan citra satelit cuaca tanggal 19 Oktober 2020 yaitu infra red enhanced pukul 07.00 WIB menunjukkan ada pertumbuhan awan jujan di seluruh wilayah Kotim. Dan untuk arah angin berdasarkan pantauan data satelit Himawari arah angin dominan menujukkan arah angin dari Tenggara hingga Selatan menuju Barat Laut hingga Utara.
“Prakiraan curah hujan selama 24 jam dari tanggal 19 Oktober 2020 hingga 20 Oktober 2020 pukul 07.00 WIB berdasarkan model WRF (weater reaserch and forecasting system) adalah hujan ringan,” tutupnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post