SAMPIT – Hujan lebat yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat sejumlah desa yang ada di wilayah utara terendam banjir. Air yang menggenang memiliki ketinggian mulai dari 10 hingga 100 centimeter.
“Tim sudah berangkat menuju lokasi untuk memeriksa kondisi banjir dan memantau perkembangannya. Ada enam desa yang dilanda banjir setelah turun hujan yang cukup deras,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Muhammad Yusuf, Selasa, 28 April 2020.
Adapun wilayah yang mengalami kebanjiran yakni Desa Tumbang Mujam, Desa Luwuk Sampun, Desa Sebungsu, dan Desa Tanjung Jorong yang berada di Kecamatan Tualan Hulu. Di Kecamatan Parenggean ada 1 desa yang terendam banjir, yakni Desa Tumbang Sangai. Dan di Kecamatan Parenggean yakni di Desa Bejarau.
“Banjir yang paling tinggi airnya ada di Deaa Luwuk Sampun, ketinggiannya mencapai 1 meter. Ada beberapa rumah warga yang terdampak bajir ini,” sebut Yusuf.
Hujan dengan curah yang begitu lebat membuat sungai maupun danau tidak dapat menampung debit air sehingga meluap ke pemukiman warga sekitar. Warga yang terdampak banjir tidak berani mengungsi lantaran takut terpapar Covid-19.
Terlihat beberapa warga menaiki perahu tradisional jenis kelotok tiap kali hendak keluar rumah akibat banjir yang cukup tinggi. Selain melakukan peninjauan dan pemantauan perkembangan banjir, tim BPBD Kotim juga memberikan bantuan berupa logistik untuk warga yang terdampak bencana alam ini. Debit air diperkirakan akan turun dalam waktu dekat apabila tidak hujan.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post