SAMPIT – Kapolsek Jaya Karya Ipda Doohan Octa Prasetya beserta jajaran bantu prosesi pemakaman salah seorang warga Desa Jaya Kelapa, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang meninggal akibat tenggelam di sungai Mentaya.
Kegiatan tersebut merupakan program Saudara yang telah dibentuk oleh Polres Kotawaringin Timur (Kotim). Program kepolisian ini lebih berfokus pada kegiatan bermasyarakat. Program Saudara merupakan singkatan dari program Sahabat Dalam Duka Lara yang dibentuk oleh Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel.
“Ini bukan hanya karena tugas, tapi polisi memang harus dekat dengan masyarakat. Bagaimana pun itu kondisinya, baik senang maupun duka. Polisi harus bermasyarakat karena polisi adalah bagian dari masyarakat. Tugas polisi ada tiga, yakni memelihara ketertiban dan keamanan masyarakat, menegakkan hukum positif, dan memberikan perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat. Tidak ada masyarakat maka tidak akan ada polisi,” kata Ipda Doohan Octa Prasetya, Selasa 10 Maret 2020.
Proses pemakaman berlangsung lancar meski diiringi isak tangis oleh keluarga korban. Kapolsek Jaya Karya terlihat khusyuk mengikuti setiap prosesnya, mulai dari shalat jenazah hingga pemakaman. Dirinya tidak menghiraukan jika pakaian dinas yang digunakan menjadi kotor akibat tanah galian kuburan yang menempel.
“Semoga almarhum meninggal dalam kondisi khusnul khotimah dan diberikan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Untuk keluarga yang ditinggalkan semoga dapat mengikhlaskan kepergian almarhum dan berkuat hati,” kata polisi berpangkat satu balok emas ini.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post