SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur komitmen menekan angka stunting dan menjadi prioritas pemerintah daerah. Pemerintah menargetkan setiap tahunnya bisa menurunkan prosentase stunting. Oleh karena itu, pemkab terus intensif melakukan upaya penanganan terkait stunting, satu di antaranya adalah dengan gerakan pemenuhan gizi.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Suparmadi mengatakan, pihaknya terus berupaya membantu penanggulangan stunting. Segenap pelaku pendidikan diminta membantu sosialisasi tentang pencegahan stunting.
“Pengelola PAUD kami minta turut mensosialisasikan pentingnya pemenuhan gizi bagi anak. Harapannya, masyarakat akan sadar sehingga memperhatikan secara serius asupan makanan bergizi untuk anak-anak mereka,” harapnya, Kamis 10 Oktober 2019.
Sementara itu, Wakil Bupati Kotim, HM Taufiq Mukri berharap masalah stunting adalah tanggungjawab bersama. Bagaimana pemenuhan gizi terhadap anak bisa dilakukan sejak usia dini, sehingga peran PAUD sangat besar.
“Pengelola lembaga PAUD diminta membantu sosialisasi agar masyarakat mengetahui tentang pentingnya pola pengasuhan anak. PKK kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa juga kami minta membantu,” katanya.
Stunting adalah gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis. Stunting dalam jangka panjang menyebabkan penurunan produktivitas, menghambat pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan permasalahan sosial lainnya.
Indonesia menduduki peringkat keempat terbesar di dunia dalam angka penderita stunting. Sekitar 30 persen balita Indonesia mengalami stunting.
Kotawaringin Timur termasuk satu dari 160 kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi prioritas penanganan stunting tahun ini. Pemerintah pusat menetapkan sepuluh desa di kabupaten ini yang dijadikan lokus penanggulangan stunting.
(fi/matakalteng.com)
Discussion about this post