SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi siap memaparkan apa yang menjadi alasan pemerintah daerah mengembangkan objek wisata ikon ikan jelawat. Hal itu dilakukan terkait pro dan kontra rencana pengembangan ikon Jelawat dengan nilai anggaran yang akan direncanakan Rp 40 miliar.
“Memang kalau dari sisi pembangunan itu tidak terlihat dampaknya, namun dari sisi perkembangan ekonomi itu sangat kelihatan,” kata Supian Hadi, Kamis 10 Oktober 2019.
Jika ada diskusi, Supian Hadi siap menjelaskan dan memaparkan dampak positif dari pembangunan tersebut hingga keuntungan dan kerugiannya. Apalagi saat ini Kotim tengah gencar-gencarnya meningkatkan sektor kepariwisataan, tidak hanya buatan tapi alam juga.
Bupati Kotim ingin semangat itu sejalan dengan pemerintah pusat yang saat ini juga tengah menggalakkan sektor pariwisata. Apalagi sektor ini menjadi andalan dalam pemasukan devisa negara.
“Bilamana kita sejalan dengan pemerintah pusat, maka anggaran pun dari pusat akan masuk ke kita,” tegas Supian.
Dia mencontohkan pada 2017 lalu kunjungan wisata ke Kotim tidak sampai 200 wisatawan yang datang, namun setelah berkembangnya sejumlah objek wisata termasuk ikon Jelawat perkembangannya sangat pesat. Bahkan mencapai 1.997 orang yang berkunjung.
“Termasuk sebelum adanya ikon Jelawat tempat itu dulu kumuh, sore-sore saja sudah sepi. Sekarang sampai jam 10.00 malam pun masih ramai,” tegasnya.
Sementara itu Ketua DPRD Kotim, Rini mengaku melihat dari sisi positif pembangunan itu. Namun demikian itu masih belum dibahas.
“Saya tidak bisa ambil keputusan sendiri, saya akan komunikasikan dengan unsur pimpinan lain,” ucapnya.
Saat ditanya apa urgensi dari pembangunan itu dengan yang lain Rinie memilih tidak mau berkomentar jauh. “Kita lihat saja nanti,” tutupnya.
Sementara itu Anggota Fraksi PDI Perjuangan Rimbun menolak wacana itu. Ia menganggap urgensinya sangat tidak ada sama sekali. Jika pemkab ingin mengembangkan sektor wisata dirinya lebih sepakat itu digunakan membangun Betang Induk di Kotim.
“Daya tarik Betang Induk itu lebih bagus, wisatawan pasti banyak yang akan berkunjung. Selain mampu mengembangkan pariwisata kita, budaya juga akan terdorong,” tandasnya.
(fi/matakalteng.com)
Discussion about this post