SAMPIT – Sebanyak 43 desa di Kabupaten Kotawaringin Timur akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang dijadwalkan pada awal 2020 mendatang. Namun untuk pelaksanaan Pilkades serentak dinas terkait masih terkendala anggaran, terutama untuk kepanitiaan di tiap desa yang menyelenggarakan Pilkades.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kotim, Hawianan mengatakan, anggaran Pilkades sudah diajukan kepada pemerintah daerah, namun nilainya diakui kurang karena pengajuan tersebut mulai persiapan dan sosialisasi hingga pada penetapan calon kepala desa terpilih.
“Untuk pendanaan, kemarin karena dikurangi ajuan kami sebenarnya anggaran yang diajukan sampai penetapan calon. Tapi karena duitnya kurang, kami bikin tahapan secukupnya dulu. Dari jadwal yang kami buat, pada bulan Januari itu sudah penetapan calon, dan Pebruari pemilihan,” kata Hawianan, Kamis 3 Oktober 2019.
Diungkapkan Hawianan, anggaran yang diajukan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan yang akan digunakan untuk Pilkades serentak tersebut sebesar Rp1,6 miliar.
“Tapi dikasih Rp1 miliar, lalu kami sesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada,” katanya.
Dia mengakui, pada pelaksanaan Pilkades serentak membutuhkan biaya yang cukup besar. Apalagi banyak desa yang menyelenggarakan Pilkades yakni 43 desa. Diakuinya, yang paling banyak memakan anggaran adalah honor, terutama honor para panitia.
“Sebenarnya yang besar presentasenya itu honor, kalikan aja berapa jumlah desanya yang menggelar pemilihan, kalau yang lainnya tidak besar,” ucapnya.
(fi/matakalteng.com)
Discussion about this post