SAMPIT – Hampir semua lokasi bersejarah di Indonesia dijadikan tempat wisata edukasi oleh pemerintah setempat, tidak terlepas di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Barang-barang serta benda-benda bersejarah di simpan di Museum Kayu yang berada di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan MB Ketapang, Sampit.
Selain itu, di kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah ini juga memiliki rumah sejarah peradaban Kotim atau yang disebut Anjungan Sampit. Rumah berkonstruksi kayu ulin dengan ukiran khas suku Dayak tersebut merupakan salah satu saksi sejarah perkembangan Kotim tempo dulu.
“Kotawaringin Timur itu dulunya meliputi Katingan dan Seruyan. Didalam rumah ini terdapat 150 barang yang sering digunakan oleh orangtua pada zaman dulu. Seperti penumbuk beras atau lasung yang terbuat dari batang pohon ulin, peralatan makan dari seng, lanjung, bahkan ranjang zaman dulu,” kata Sekretrais Daerah Kotim Halikinnor, Rabu 2 Oktober 2019.
Tempat wisata edukasi ini akan disinergikan dengan program wisata pemerintah setempat. Anjungan ini berada disekitar pemukiman warga, tepatnya di Jalan Arjuno 8, Kecamatan Baamang. Dibuka setiap hari, mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Anjungan Sampit ini merupakan milik Utari Ambarwati, seorang perempuan asli Sampit yang menginginkan para generasi muda tidak meninggalkan sejarah kebudayaan setempat. Utari sendiri memerlukan waktu 10 tahun untuk mengumpulkan 150 barang kuno tradisional ini.
“Kebanyakan generasi muda sekarang hanya melakukan penelitian terkait teknologi. Jangan lupakan sejarah. Orang yang meneliti sejarah maka dia akan lebih inovatif dan kreatif. Ini baru 150 barang, masih banyak peralatan rumah tangga zaman dulu yang masih belum terkumpul,” kata Utari.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post