SAMPIT – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang tergabung di kepengurusan beserta BEM STKIP Muhammadiyah Sampit
mengadakan sarahsehan disalah satu warung kopi di Kota Sampit, Senin 10 Juni 2019 malam.
Hal ini dilakukan guna mengsinergikan program kerja serta silaturahim halalbihalal antara mahasiswa IMM Sampit.
“Sarasehan ini kami lakukan sebagai salah satu cara untuk silaturrahim kepada IMM yang mengikuti proses perkaderan di luar Kota Sampit yang saat ini sedang berlibur,” kata Rizwanda Imawan Ketua BEM STKIP Muhammadiyah Sampit.
Seraya menikmati angin malam dan secangkir kopi, para pemuda ini mendiskusikan berbagai macam hal berkaitan masalah pemuda di Kabupaten Kotim.
“Kita sebagai pemuda juga harus mampu bertaawun bersama pemuda lainnya untuk menjadikan Kotim lebih berkemajuan,” tambah M. Rahmadianur, kader IMM tingkat Madya yang saat ini tengah menimba ilmu di Banjarmasin.
Saat ini pemuda juga harus mampu ikut memberikan sumbangan pikiran, wawasan, dan sebagai agent of change sesungguhnya dari berbagai bidang keahlian pemuda tersebut.
“Kita sebagai eksponen kader IMM sekaligus sebagai pemuda harus bisa menjadikan Kotim berkemajuan di Kalteng, trutama dalam hal SDM,” sambung Resky, mahasiswa berprestasi dari Kotim.
Menurut Resky, sejalan dengan hal diatas hadits Nabi Muhammad SAW, juga memerintahkan manusia untuk meuntut ilmu sampai negeri China. Artinya silahkan seluruh pemuda Kotim menuntut ilmu keluar dari Kotim, tapi setelah selesai kembali ke Kotim untuk membangun daerah.
Sebab lanjutnya, sudah sepantasnya setiap pemuda mendedikasikan sepenuhnya dirinya dan pengalamannya yang tujuannya adalah dalam rangka optimalisasi peran pemuda sebagai agent of change di Kabupaten Kotim.
(jurnaliswargasampit/matakalteng.com)
Discussion about this post