PANGKALAN BUN – Sebanyak 7 rumah yang terdampak abrasi akibat gelombang pasang air laut yang tinggi yang disertai cuaca buruk dengan angin kencang di Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat beberapa waktu lalu rencananya bakal direlokasi.
Selain rumah warga, dampak gelombang pasang tersebut juga mengakibatkan jembatan dan sarana infrastruktur jalan mengalami kerusakan.
Mensikapi hal itu, pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melaksanakan rapat koordinasi penanganan abrasi yang dipimpin Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah dengan melibatkan unsur DPRD Kobar, Dinas PUPR, dinas Perumahan dan Pemukiman, BPBD dan instansi terkait lainnya, di ruang rapat kantor bupati, Selasa 2 Pebruari 2021.
Dalam pertemuan ini menghasilkan beberapa rumusan untuk penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
“Seperti kita ketahui abrasi ini berdampak pada warga yang ada di pesisir, hal ini telah dikoordinasikan oleh dinas terkait untuk sementara dilaksanakan pembanguan tanggul penahan air, ini solusi jangka pendek, untuk antisipasi keadaan selanjutnya maka di buat juga posko darurat dan dapur umum untuk melayani warga yang terdampak,” kata Ahmadi.
Kemudian kata dia, untuk penanganan jangka panjang teknisnya akan di bangun infrastruktur pemecah ombak, perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak, dan perencanaan relokasi untuk warga yang terdampak.
Ahmadi juga berpesan agar kedepannya semua pihak terkait tetap terus mewaspadai keadaan status cuaca buruk yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan.
(vi/matakalteng.co.id)
PANGKALAN BUN – Sebanyak 7 rumah yang terdampak abrasi akibat gelombang pasang air laut yang tinggi yang disertai cuaca buruk dengan angin kencang di Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat beberapa waktu lalu rencananya bakal direlokasi.
Selain rumah warga, dampak gelombang pasang tersebut juga mengakibatkan jembatan dan sarana infrastruktur jalan mengalami kerusakan.
Mensikapi hal itu, pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melaksanakan rapat koordinasi penanganan abrasi yang dipimpin Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah dengan melibatkan unsur DPRD Kobar, Dinas PUPR, dinas Perumahan dan Pemukiman, BPBD dan instansi terkait lainnya, di ruang rapat kantor bupati, Selasa 2 Pebruari 2021.
Dalam pertemuan ini menghasilkan beberapa rumusan untuk penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
“Seperti kita ketahui abrasi ini berdampak pada warga yang ada di pesisir, hal ini telah dikoordinasikan oleh dinas terkait untuk sementara dilaksanakan pembanguan tanggul penahan air, ini solusi jangka pendek, untuk antisipasi keadaan selanjutnya maka di buat juga posko darurat dan dapur umum untuk melayani warga yang terdampak,” kata Ahmadi.
Kemudian kata dia, untuk penanganan jangka panjang teknisnya akan di bangun infrastruktur pemecah ombak, perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak, dan perencanaan relokasi untuk warga yang terdampak.
Ahmadi juga berpesan agar kedepannya semua pihak terkait tetap terus mewaspadai keadaan status cuaca buruk yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan.
(vi/matakalteng.co.id)
PANGKALAN BUN – Sebanyak 7 rumah yang terdampak abrasi akibat gelombang pasang air laut yang tinggi yang disertai cuaca buruk dengan angin kencang di Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat beberapa waktu lalu rencananya bakal direlokasi.
Selain rumah warga, dampak gelombang pasang tersebut juga mengakibatkan jembatan dan sarana infrastruktur jalan mengalami kerusakan.
Mensikapi hal itu, pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melaksanakan rapat koordinasi penanganan abrasi yang dipimpin Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah dengan melibatkan unsur DPRD Kobar, Dinas PUPR, dinas Perumahan dan Pemukiman, BPBD dan instansi terkait lainnya, di ruang rapat kantor bupati, Selasa 2 Pebruari 2021.
Dalam pertemuan ini menghasilkan beberapa rumusan untuk penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
“Seperti kita ketahui abrasi ini berdampak pada warga yang ada di pesisir, hal ini telah dikoordinasikan oleh dinas terkait untuk sementara dilaksanakan pembanguan tanggul penahan air, ini solusi jangka pendek, untuk antisipasi keadaan selanjutnya maka di buat juga posko darurat dan dapur umum untuk melayani warga yang terdampak,” kata Ahmadi.
Kemudian kata dia, untuk penanganan jangka panjang teknisnya akan di bangun infrastruktur pemecah ombak, perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak, dan perencanaan relokasi untuk warga yang terdampak.
Ahmadi juga berpesan agar kedepannya semua pihak terkait tetap terus mewaspadai keadaan status cuaca buruk yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan.
(vi/matakalteng.co.id)
PANGKALAN BUN – Sebanyak 7 rumah yang terdampak abrasi akibat gelombang pasang air laut yang tinggi yang disertai cuaca buruk dengan angin kencang di Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat beberapa waktu lalu rencananya bakal direlokasi.
Selain rumah warga, dampak gelombang pasang tersebut juga mengakibatkan jembatan dan sarana infrastruktur jalan mengalami kerusakan.
Mensikapi hal itu, pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melaksanakan rapat koordinasi penanganan abrasi yang dipimpin Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah dengan melibatkan unsur DPRD Kobar, Dinas PUPR, dinas Perumahan dan Pemukiman, BPBD dan instansi terkait lainnya, di ruang rapat kantor bupati, Selasa 2 Pebruari 2021.
Dalam pertemuan ini menghasilkan beberapa rumusan untuk penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
“Seperti kita ketahui abrasi ini berdampak pada warga yang ada di pesisir, hal ini telah dikoordinasikan oleh dinas terkait untuk sementara dilaksanakan pembanguan tanggul penahan air, ini solusi jangka pendek, untuk antisipasi keadaan selanjutnya maka di buat juga posko darurat dan dapur umum untuk melayani warga yang terdampak,” kata Ahmadi.
Kemudian kata dia, untuk penanganan jangka panjang teknisnya akan di bangun infrastruktur pemecah ombak, perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak, dan perencanaan relokasi untuk warga yang terdampak.
Ahmadi juga berpesan agar kedepannya semua pihak terkait tetap terus mewaspadai keadaan status cuaca buruk yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan.
(vi/matakalteng.co.id)
PANGKALAN BUN – Sebanyak 7 rumah yang terdampak abrasi akibat gelombang pasang air laut yang tinggi yang disertai cuaca buruk dengan angin kencang di Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat beberapa waktu lalu rencananya bakal direlokasi.
Selain rumah warga, dampak gelombang pasang tersebut juga mengakibatkan jembatan dan sarana infrastruktur jalan mengalami kerusakan.
Mensikapi hal itu, pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melaksanakan rapat koordinasi penanganan abrasi yang dipimpin Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah dengan melibatkan unsur DPRD Kobar, Dinas PUPR, dinas Perumahan dan Pemukiman, BPBD dan instansi terkait lainnya, di ruang rapat kantor bupati, Selasa 2 Pebruari 2021.
Dalam pertemuan ini menghasilkan beberapa rumusan untuk penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
“Seperti kita ketahui abrasi ini berdampak pada warga yang ada di pesisir, hal ini telah dikoordinasikan oleh dinas terkait untuk sementara dilaksanakan pembanguan tanggul penahan air, ini solusi jangka pendek, untuk antisipasi keadaan selanjutnya maka di buat juga posko darurat dan dapur umum untuk melayani warga yang terdampak,” kata Ahmadi.
Kemudian kata dia, untuk penanganan jangka panjang teknisnya akan di bangun infrastruktur pemecah ombak, perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak, dan perencanaan relokasi untuk warga yang terdampak.
Ahmadi juga berpesan agar kedepannya semua pihak terkait tetap terus mewaspadai keadaan status cuaca buruk yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan.
(vi/matakalteng.co.id)
PANGKALAN BUN – Sebanyak 7 rumah yang terdampak abrasi akibat gelombang pasang air laut yang tinggi yang disertai cuaca buruk dengan angin kencang di Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat beberapa waktu lalu rencananya bakal direlokasi.
Selain rumah warga, dampak gelombang pasang tersebut juga mengakibatkan jembatan dan sarana infrastruktur jalan mengalami kerusakan.
Mensikapi hal itu, pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melaksanakan rapat koordinasi penanganan abrasi yang dipimpin Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah dengan melibatkan unsur DPRD Kobar, Dinas PUPR, dinas Perumahan dan Pemukiman, BPBD dan instansi terkait lainnya, di ruang rapat kantor bupati, Selasa 2 Pebruari 2021.
Dalam pertemuan ini menghasilkan beberapa rumusan untuk penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
“Seperti kita ketahui abrasi ini berdampak pada warga yang ada di pesisir, hal ini telah dikoordinasikan oleh dinas terkait untuk sementara dilaksanakan pembanguan tanggul penahan air, ini solusi jangka pendek, untuk antisipasi keadaan selanjutnya maka di buat juga posko darurat dan dapur umum untuk melayani warga yang terdampak,” kata Ahmadi.
Kemudian kata dia, untuk penanganan jangka panjang teknisnya akan di bangun infrastruktur pemecah ombak, perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak, dan perencanaan relokasi untuk warga yang terdampak.
Ahmadi juga berpesan agar kedepannya semua pihak terkait tetap terus mewaspadai keadaan status cuaca buruk yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan.
(vi/matakalteng.co.id)
PANGKALAN BUN – Sebanyak 7 rumah yang terdampak abrasi akibat gelombang pasang air laut yang tinggi yang disertai cuaca buruk dengan angin kencang di Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat beberapa waktu lalu rencananya bakal direlokasi.
Selain rumah warga, dampak gelombang pasang tersebut juga mengakibatkan jembatan dan sarana infrastruktur jalan mengalami kerusakan.
Mensikapi hal itu, pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melaksanakan rapat koordinasi penanganan abrasi yang dipimpin Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah dengan melibatkan unsur DPRD Kobar, Dinas PUPR, dinas Perumahan dan Pemukiman, BPBD dan instansi terkait lainnya, di ruang rapat kantor bupati, Selasa 2 Pebruari 2021.
Dalam pertemuan ini menghasilkan beberapa rumusan untuk penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
“Seperti kita ketahui abrasi ini berdampak pada warga yang ada di pesisir, hal ini telah dikoordinasikan oleh dinas terkait untuk sementara dilaksanakan pembanguan tanggul penahan air, ini solusi jangka pendek, untuk antisipasi keadaan selanjutnya maka di buat juga posko darurat dan dapur umum untuk melayani warga yang terdampak,” kata Ahmadi.
Kemudian kata dia, untuk penanganan jangka panjang teknisnya akan di bangun infrastruktur pemecah ombak, perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak, dan perencanaan relokasi untuk warga yang terdampak.
Ahmadi juga berpesan agar kedepannya semua pihak terkait tetap terus mewaspadai keadaan status cuaca buruk yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan.
(vi/matakalteng.co.id)
PANGKALAN BUN – Sebanyak 7 rumah yang terdampak abrasi akibat gelombang pasang air laut yang tinggi yang disertai cuaca buruk dengan angin kencang di Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat beberapa waktu lalu rencananya bakal direlokasi.
Selain rumah warga, dampak gelombang pasang tersebut juga mengakibatkan jembatan dan sarana infrastruktur jalan mengalami kerusakan.
Mensikapi hal itu, pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melaksanakan rapat koordinasi penanganan abrasi yang dipimpin Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah dengan melibatkan unsur DPRD Kobar, Dinas PUPR, dinas Perumahan dan Pemukiman, BPBD dan instansi terkait lainnya, di ruang rapat kantor bupati, Selasa 2 Pebruari 2021.
Dalam pertemuan ini menghasilkan beberapa rumusan untuk penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
“Seperti kita ketahui abrasi ini berdampak pada warga yang ada di pesisir, hal ini telah dikoordinasikan oleh dinas terkait untuk sementara dilaksanakan pembanguan tanggul penahan air, ini solusi jangka pendek, untuk antisipasi keadaan selanjutnya maka di buat juga posko darurat dan dapur umum untuk melayani warga yang terdampak,” kata Ahmadi.
Kemudian kata dia, untuk penanganan jangka panjang teknisnya akan di bangun infrastruktur pemecah ombak, perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak, dan perencanaan relokasi untuk warga yang terdampak.
Ahmadi juga berpesan agar kedepannya semua pihak terkait tetap terus mewaspadai keadaan status cuaca buruk yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan.
(vi/matakalteng.co.id)
Discussion about this post