PALANGKA RAYA – Menjadi negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia membutuhkan data akurat dan terkini tentang literasi dan inklusi keuangan masyarakatnya. Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah bekerja sama untuk mengadakan pelatihan petugas Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, yang akan dilaksanakan di Kota Palangka Raya pada tanggal 7-9 Desember 2023.
Pelatihan ini dihadiri oleh Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Ir Eko Marsoro, MM, Deputi Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah Erwan Suryono, Instruktur Nasional M. Taufiqurrahman, S.ST, M.T, dan 13 peserta pelatihan dari Kabupaten Lamandau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Kotawaringin Timur yang terdiri dari Petugas Pemeriksa Lapangan (PML) dan Petugas Pendata Lapangan (PPL).
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Ir Eko Marsoro, MM mengatakan Survei SNLIK 2024 akan berfokus pada responden Anggota Rumah Tangga (ART) berusia 15-79 tahun, yang dipilih secara representatif di 34 provinsi di Indonesia. Provinsi Kalimantan Tengah terdapat 3 wilayah kabupaten yang akan menjadi sampel, diantaranya Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Murung Raya. Sampel Blok Sensus yang akan diambil sebanyak 9 BS per kabupaten, dengan total sampel rumah tangga sebanyak 270.
‘Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka langsung menggunakan CAPI (Computer-Assisted Personal Interview) dengan pelaksanaan lapangan mulai tanggal 9 Januari sampai dengan 5 Februari 2024,” jelas Eko.
Deputi Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah Erwan Suryono juga menyebutkan Survei SNLIK ini dilakukan sebagai salah satu bentuk evaluasi sekaligus pemetaan terhadap kondisi literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. OJK telah melaksanakan survei ini setiap 3 tahun sejak tahun 2013, dan rencananya akan dilakukan setiap tahun ke depan. Hasil survei diharapkan dapat memberikan gambaran yang akurat terkait dengan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya yang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
“Hal ini akan membantu OJK dan pemerintah dalam menentukan program kerja yang tepat sasaran dan berjalan lebih efektif,” sebutnya.
Pada Pelatihan Petugas Lapangan SNLIK, peserta mendapatkan materi mengenai pengenalan OJK dan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang disampaikan oleh Analis Bagian Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Ricky Chandra. Sementara itu, materi pembekalan pada petugas lapangan disampaikan oleh Instruktur Nasional Statistisi Ahli Muda Kantor BPS Provinsi Kalimantan Tengah, M. Taufiqurrahman, S.ST,M.T.
Dengan pelaksanaan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) secara periodik oleh OJK dan BPS, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih sadar dan teredukasi mengenai pentingnya literasi dan inklusi keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang semakin maju dan inklusif dalam hal keuangan.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post