PALANGKA RAYA – Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Nuryakin membuka secara virtual kegiatan Workshop Reformasi Birokrasi Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Tahun 2022, Kamis 24 Februari 2022. Kegiatan yang difasilitasi Tim Reformasi Birokrasi Provinsi Kalteng ini mengambil tema “Strategi Optimalisasi Implementasi Reformasi Birokrasi dalam Mewujudkan Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024”.
Dalam kesempatan itu, Pj. Sekda Nuryakin menekankan, pada workshop ini pemerintah daerah dituntut untuk melahirkan strategi-strategi dalam upaya mengoptimalisasikan implementasi reformasi birokrasi. “Hal tersebut tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun demikian, saya yakin hal tersebut dapat diwujudkan apabila seluruh tingkat dari level pimpinan tingkat atas sampai staf di bawahnya mampu menerapkan birokrasi yang sehat,” ujar Nuryakin.
Lanjutnya meminta agen perubahan, assessor, dan admin pengelola reformasi birokrasi lingkup Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Daerah masing-masing agar dapat mengemban tugas dengan sebaik-baiknya, saling bersinergi, dan menjalin koordinasi dengan baik.
Menurutnya, posisi dan peran agen perubahan, assessor, dan admin reformasi birokrasi yang sangat strategis sangat menentukan keberhasilan implementasi reformasi birokrasi yang tugas dan fungsinya membantu Kepala Daerah dalam mewujudkan cita-cita reformasi birokrasi yang tertuang dalam 8 area perubahan, yakni mental aparatur, organisasi, tata laksana, peraturan perundang-undangan, sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, dan pelayanan publik.
“Saya berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat dan dampak yang besar terhadap keberhasilan implementasi reformasi birokrasi di Provinsi Kalteng yang akan di evaluasi setiap tahunnya dan diberikan nilai atau indeks capaian dari reformasi birokrasi yang telah dilaksanakan,” harapnya.
“Maka daripada itu, mari kita bersungguh-sungguh dalam memaknai reformasi birokrasi ini. Bukan semata-mata indeks atau nilai yang tinggi, tetapi yang lebih penting, yaitu implementasi yang menjadi perilaku positif, bersih, dan sehat yang mengakar dari dalam diri masing-masing, sehingga 8 area perubahan tersebut akan tercermin secara alami dari pribadi kita masing-masing,” demikiannya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post